Dara's POV
Triiiing... triiiiiingg.... triiingg....
Bunyi jeritan handphone akhir-akhir ini semakin sering menggangguku.
You have 62 missed call...
Lama-lama aku bisa gila jika dia terus seperti ini. Apa dia tidak ada pekerjaan? Aku lihat di berita pagi perusahaannya tengah dalam banyak proyek baru. Kenapa dia terlihat santai?
"Dara"
"Kau sedang sibuk?"
"Boleh aku menemuimu hari ini?"
"Hey, Dadoong kesepian"
"Lami sepertinya akan berhenti kerja juga"
Apa? Kenapa? Bagaimana bisa? Apa karena dia membuat masalah?
"Bagaimana caranya mengurus tanamanmu ini jika Lami berhenti nantinya?"
"Boleh aku ganti dengan kaktus? Ku dengar lebih mudah mengurus kaktus"
Yak! Aku susah payah menanam bunga-bunga itu saat aku tidak bisa melihat dulu, dan kau mau menggantinya dengan kaktus?
"Dara, berhenti kerja disana. Bekerja di perusahaanku saja"
"Dadoong dan kau sepertinya sehati. Kalian sama-sama tidak mau berbicara padaku"
"Hei! Hei! Dadoong ternyata bisa bicara! Miau miau.. 🐈 kkkkkkk~"
"Miau.. miau.. miaaauu.... ♥️"
"Sekarang aku bisa berbicara dalam 4 bahasa! Korea, inggris, jepang dan bahasa kucing 🐈"
Aku membayangkan jika Jiyong berbicara dengan menirukan bahasa kucing. Aku bertaruh, dia pasti akan terlihat sangat menggemaskan!
Ah.. kau membuatku semakin merindukanmu, Kwon Jiyong.
"Dia tampan, ya? Eonni?" tanya Miyoung yang sejak kapan ada disampingku.
Dia membersihkan meja disampingku sambil menunjuk ke arah televisi yang sedang menayangkan berita tentang Kwon corps.
"Tidak juga" jawabku asal.
"Jangan bercanda eonni! Dia sangat tampan! Aku sempat mengira kalau dia akan debut sebagai idol dulu! Apalagi saat dia diisukan terlibat cinta lokasi dengan Taeyeon! Mereka terlihat serasi!" ujar Miyoung lagi dengan semangat.
"Benarkah? Mereka terlihat serasi?"
Sudah aku katakan kalau dia lebih pantas bersama wanita yang berada satu level dengannya.
"Tapi ada yang menjanggal dari foto yang beredar waktu itu"
"Apa?"
"Foto yang beredar waktu itu, hanya tampak belakang, meskipun semua terlihat sama, aku tidak yakin kalau wanita yang dirangkulnya itu adalah Taeyeon. Teman-temanku juga berpikir seperti itu" katanya lagi.
Apa jangan-jangan itu fotoku? Bukankah Jiyong banyak merangkulku waktu itu?
"Eonni! Kau kenapa? Sakit?" Miyoung mengguncang tubuhku pelan.
"Tidak... hanya sedikit pusing" jawabku berbohong.
"Sudahlah. Ayo mulai bekerja" ajakku lalu meninggalkan Miyoung.
***
Mrs. Kwon's POV
Aku merasa gagal mendidiknya melihat keadaannya seperti itu. Dia menjadi pemarah, angkuh, emosinya labil. Dia juga sering memecat pekerja semaunya. Dia mengerikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breath
Fanfiction"Tidak apa-apa" "Semua akan baik-baik saja" "Iya. Semua pasti akan baik-baik saja" "Aku mencintaimu" "Maafkan aku..."