Home (2)

1K 142 14
                                    

"Aku rasa tema fantasi seperti itu tidak buruk. Aku mempunyai kenalan seorang ilustrator. Aku rasa kita bisa menggunakan jasanya" ujar Mr. Choi menyetujui ide Jiyong.

"Kalau begitu bukannya lebih baik gunakan ilustrasi saja?" tanya Jiyong masih kurang setuju dengan idol wanita.

"Tidak. Kita perlu sesuatu yang realistis untuk produk kosmetik, Mr. Kwon. Apalagi ini produk baru, kesan pertama itu penting"

"Ya. Baiklah. Kalau begitu, apakah anda mempunyai tawaran pilihan idol wanita?"

"Aku membawa beberapa profile idol wanita yang cocok dengan image 'princess' dalam tema kita"

Seorang moderator mengarahkan power point.

"Yang pertama, Suzy kita sama-sama tau kalau dia adalah nation first love. Dia juga sudah banyak menjadi ambasador, kurasa dia banyak memiliki pengalaman. Next!"

"Lalu ini, Yoona SNSD. Yah, kita sama-sama tau kalau dia adalah CF Queen, jadi aku rasa dia bisa memberikan dampak baik untuk produk kita" lanjut Mr. Choi.

"Sebenarnya aku tidak terlalu mengenalnya, tapi dari visualnya dia sepertinya cocok dan rating popularitasnya sedang tinggi. Namanya..." Mr. Choi membolak-balikkan kertasnya, "Irene dari grup Red Velvet"

"Yang terakhir ini dia seorang penyanyi solois, juga leader grup. Kim Taeyeon. Aku merasa dia juga cocok untuk tema kita, kudengar dia orang yang ramah akan mudah jika bekerja sama dengannya" pungkas Mr. Choi.

"Bagaimana kalau kita voting suara tertinggi saja?" tawar Jiyong.

Mr. Choi tersenyum geli, "oke" sahutnya menyetujui ide konyol Jiyong.

***

Jiyong's POV

11 votes Irene
15 votes Taeyeon
10 votes Yoona
9 votes Suzy

Setelah ide konyolku itu, seluruh staff berkumpul atas instruksiku untuk memilih bintang iklan yang akan menjadi ambasador dari 'Moonlight'

Seunghyun tersenyum melihat perolehan suara. Apa arti senyumannya itu? Apa dia sangat menyukainya?

Apa Kim Taeyeon benar-benar popular saat ini? Banyak sekali yang memilihnya.

"Siapapun itu aku setuju. Kalau begitu aku akan datang saat rekaman" ujar Seunghyun bersemangat.

"Baiklah. Aku rasa kita sebaiknya menghubungi nona Kim Taeyeon..."

"Oh tidak perlu, serahkan saja semuanya pada staff-ku"

"Baiklah"

"Aku akan menghubungimu lagi saat aku sudah mendapatkan jadwalnya" ujar Seunghyun lalu merangkulku, "atau kau mau nomor teleponnya?" bisiknya sambil memperlihatkan layar handphonenya padaku.

"Tidak. Tidak perlu" tolakku.

Tidak ada untungnya aku memiliki nomor handphonenya. Yang benar saja.

"Baiklah, kalau begitu. Jangan menyesal" katanya lagi dengan suara berat normalnya lalu pergi dengan rombongan staff dan pengawalnya.

Dia membuatku bergidik.

Lihat dia! Dia benar-benar menikmati kehidupannya. Apa aku juga harus seperti itu?

***

Dara ditemani seorang pelayan sedang menanam bunga di taman yang disiapkan Jiyong untuknya.

"Apa benar seperti ini?" tanya Dara sambil mencoba memasukkan tanaman itu kedalam lubang yang sudah ia gali tadi.

"Iya, nona" jawab pelayan itu.

BreathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang