Decision

922 137 9
                                    

***

Jiyong menepati janjinya pada Dara. Ia mengantar Dara ke tempat tinggal lamanya keesokkan paginya.

"Aku akan mengirim pelayan kesini" kata Jiyong sebelum pergi.

"Tidak perlu"

"Terima atau aku bawa kau pulang ke rumahku sekarang?" ancam Jiyong.

Dara tidak menjawabnya. Dara sudah tidak memperdulikan hal lainnya. Ia terlalu merindukan adiknya saat ini.

Jiyong pergi diam-diam melihat sikap Dara yang berubah seperti itu. Sepertinya dia butuh waktu untuk benar-benar sendiri pikir Jiyong.

Tempat itu masih terasa sama bagi Dara. Dia masih berharap kalau Cheondung akan pulang, menemuinya.

"Cheondung-ah.. noona merindukanmu" gumam Dara seorang diri ditengah ruangan.

Dia meraba semua barang-barang yang Cheondung susun dengan rapi dulu tapi kini telah di tutupi debu.

"Kau bahkan menghabiskan seluruh tabunganmu untuk mendapatkan tempat ini" gumam Dara lagi.

"Tapi kau malah menitipkanku pada pria asing itu..." ucap Dara lirih. Air matanya mulai menumpuk di pelupuk mata.

"Kau ingin noona bahagia? Uang tidak bisa menggantikanmu, Cheondung-ah..." Dara mulai tersedu-sedu, "lagi pula apa yang kau pikirkan? Lelaki itu suatu hari akan mempunyai keluarga, dan dia tidak akan bisa mengurusku selamanya..."

"Atau kau takut kalau aku akan menjadi bebanmu seumur hidup? Tenang saja.. noona masih bisa menyulam, noona akan berusaha untuk tidak terlalu bergantung padamu. Noona juga sudah bisa memasak sendiri. Noona hampir bisa melakukan semuanya sendiri, tapi kenapa kau malah pergi meninggalkanku?" tangisan Dara semakin keras.

Dara limpung, "cheondung-ah.. maafkan noona"

"Noona!" pekik Cheondung mengejutkan.

"Oh? Kenapa?"

"Bukannya sudah aku bilang, noona jangan memasak. Tanganmu bisa terluka. Biar aku saja" cegahnya.

Dara tersenyum, "aku hanya mau masak ramyeon"

"Ramyeon? Tidak.. tidak.." kata Cheondung sambil menggelengkan kepalanya, "hari ini aku akan memasakkan masakan spesial untukmu, noona"

Cheondung merangkul Dara, membawanya duduk di sofa.
"Noona cukup duduk disini, hari ini noona adalah seorang putri dan aku adalah koki kerajaan"

"Kau pangerannya!" protes Dara.

"Aku koki kerajaan! Pangerannya akan datang saat pagi hari" ujarnya.

"Jadi aku harus menunggu gelap malam ini menghilang terlebih dahulu?" tanya Dara mengikuti jalan cerita yang dibuat Cheondung.

"Kau benar, Tuan Putri. Gelap malam akan menghilang ketika 'taeyang' datang menjemputmu"

Dara tertawa geli, "Sudahlah. Aku sudah lapar"

BreathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang