Intograsi

80 4 1
                                    

BAGIAN ENAM

-You don’t love a woman because she is beautiful, but she is beautiful because you
love her.-
Anonymous

"Kenapa sih lo ngebet banget ngajak gue pulang bareng?" ucap Vio kesal.

"Salah,kalo gue mau mastiin lo pulang sampe kerumah selamat?"

Lagilagi Vio hanya bisa terdiam,dia terlalu sering di buat Skakmat oleh Aksel.

"Sebelum pulang,gua ajak lo jalan bentaran mau?" tanya Aksel sedikit gugup,karna ia takut ajakan nya di tolak.

"Kemana?" jawab Vio dingin.

"Rumah pohon,yauda ayo naek keburu sore!" ajaknya.

Vio menaiki motor Aksel dengan perlahan,karna ia memakai rok jadi sedikit susah jika harus duduk seperti biasa.

Diperjalanan Aksel melihat dari kaca spion wajah lugu Vio yang tersenyum2 sendiri. Ia tertawa kecil melihat tingkah lalu nya yg begitu menggemaskan.

Sesampai dirumah pohon,Vio menyadari ini tempat dimana Aksel membawa Vio waktu dulu mereka berkenalan.

"Kenapa sih lo suka banget sama tempat ini?" tanya Vio memulai percakapan.

"Yasuka aja,ini udah gue anggap kaya kamar gue sendiri. Waktu dulu gue bangun ini sama sahabat gue si Fahri."

"Oh gitu,btw lo bener Ketua Osis di SMA Bpi?" tanya ia tak menyangka.

"Kalo iya kenapa?kaget?"

"Gapapasi,nanya doang hehe."

"Belum pernah ngerasain di ajak jalan sama Ketos ya? Terus-"

"Terus apa?".

"Gapapa2,ayo naik." ajak Aksel sambil mendahului menaiki rumah pohon tersebut.

"Ish tunggu dong,gue pake rok nih!" ucapnya kesal sambil menyusul Aksel menaiki rumah pohon trsbt.

Sesampainya mereka diatas,Vio tampak merasa kagum melihat seisi rumah pohon trsbt yang tertata rapi nan indah,dan tidak disangka ada Fahri disana yang sedang tiduran sambil mendengarkan musik.

"Eh sel,kesini juga lo kira gua hari ini lo ga kesini. Em siapa nih? Viona yg lo ceritain ke gue?" tanya Fahri tersenyum miring

"Apaan ri? Emg Aksel suka cerita ttg gue?" tanya Vio dengan nada sedikit tidak percaya

"Ah engga ko Vi,Fahri emang gitu suka ngmng yg engga2,yakan Fahri?" tanya Aksel sambil mencubit lengan Fahri tanpa terlihat oleh Vio.

Anjir bangsat lu sel,main cubit2 aja

"Iya deh iya,hehe" jawab Fahri.

***

Hari yang sangat melelahkan,setelah Aksel mengantar Vio pulang. Vio cepat2 berlari masuk ke kamarnya dan merebahkan diri di kasur.

Masih terbayang-bayang dipikiran nya atas apa yang telah terjadi tadi.
Aksel, orang yg begitu romantis sudah memberi puisi yg sangat indah untuk Vio,yang berhasil membuat Vio luluh. Tetapi,tetap saja Vio bersikap cuek terhadap Aksel,padahal hatinya udh lumer.

Kak Bintang, orang yang begitu Humoris. Dengan kelakuannya yang lucu bisa membuat Vio begitu luluh dengan cepat. Dan Viopun tidak sejaim saat ia bersama Aksel. Mungkin,karna Kak Bintang pernah hadir dihatinya dulu.

Ah apaan sih gue,ga ga!

Masa gue suka sama dua cowo sih?

El,membuka pintu kamar Vio. Vio hanya menoleh sebentar. Kemudian, El duduk disamping Vio sambil menanyakan beberapa hal.

"Vi,kakak mau nanya sama kamu." ujar kakaknya pelan.

"Apaan?" jawabnya datar.

"Lo itu sukanya sama siapa sih? Bintang atau Aksel?" tanyanya tertawa kecil

Anjir apaan nih,tiba2 gue di introgasi gini

"Jawab,malah bengong. Kakak suka heran aja,kemaren kamu pergi sama Bintang. Sekarang sama Aksel. Apa besoknya sama Bintang lagi?" tanya kakaknya serius

Jujur aku bingung kak,harus jawab apa

"Yaa.. Aku gasuka sama siapa2 hehe. Mungkin kebetulan kali kak hehe."

"Kalo mereka nembak kamu,kamu mau pilih siapa?"

"Ah kakak apaan sih,ko jd introgasi aku gini. Tau ah!" ujarnya mencebikkan bibir.

"Ah jangan belikan dong,yaudah skrg km tidur. Abang belum pulang."

"Abang kemana? Tumben blm pulang." tanya Vio heran,karna tidak biasa Abangnya belum pulang.

"Gatau,udh tidur. Jangn lupa ke air dulu ganti baju,ok."

***

Satria masih asik bermain bersama temannya hingga lupa waktu. Mereka sedang party kecil2an bersama teman dan pacarnya.

"Sat, tumben lo belum pulang. Ada promblem?" ucap seorang temannya.

"Gapapa,ga kok. Semua baik2 aja" jawabnya tenang.

Meisya,pacar Satria terlihat teler. Entah mungkin dia sudah meneguk beberapa minuman ber-alkohol berapa banyak.

Satria tidak pernah meminum-minuman seperti itu. Ia lebih baik merokok dibanding harus meneguk minuman haram itu.

Anehnya,Satria tahu pacarnya setiap ada party sering mabuk2an. Tapi ia terlihat biasa saja bahkan tidak pernah ia memarahinya.

"Sayang.. Kepala aku pusing." ucap Meisya pelan sambil memegangi kepalanya.

"Kenapalagi sih? Lo minum berapa banyak?" tanya Satria santai.

"Ga banyak ko," ujarnya,kemudian ia duduk dipangkuan Satria

"Ngapain sih?turun lo!" perintah Satria sedikit tegas.

Meisya,mengalungkan tangannya ke leher Satria. Secepat kilat,ia langsung mencium bibir Satria dengan penuh nafsu.

Satria hanya bisa diam pasrah,melihat kelakuan pacarnya yang seperti bitch ini. Iapun membalas ciuman Meisya dengan perlahan.


Hallo! Ketemu lagi nih hehe.
Maaf kalo ceritanya sedikit tidak mengenakan namanya juga Romance. Ya ga? Iyalah.
Jangan judge ya. Jangan lupa Vote dan Comment!
See u!:)))

Cinta Kau Dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang