Why?

87 3 0
                                    

BAGIAN DUA

A goal without a plan is just a wish.
-Antoine de Saint Exupery-

"Gue Viona Anastasya Steel,lo bisa panggil gue Vio." jawabnya sambil menjabat tangan Aksel.

"Oh,okey." jawab Aksel singkat.

"Jadi,lo mau minta pertanggung jawaban apaan?" tanya Vio keheranan.

"Gue pengen besok lo temenin gue makan dikantin."

Vio terkejut bukan main,
ngapain Aksel cowo yg baru ia kenal besok minta di temenin makan bareng di kantin?

"Terus,kalo lo mau ngomong itu doang ngaapain bawa gue pergi?ngajak kesini? Kan lo bisa ngomong disekolah tadi." ujarnya keheranan.

"Em tadi tuh-" ucapan Aksel terpotong saat hp Vio berbunyi

Syukurlah,jadi gue gausah nyari alesan

Vio meminta izin untuk mengangkat telepon,dan menjauh dari Aksel. Dan ternyata yang menelepon Milli sahabatnya.

"Hallo Vi?" ucap seorang wanita dari sebrang telpon sana.

"Iya Mil,ada apa?"

"Lo dimana? Lo gapapa kan? Lo diapain sama dia?dia ga macem2 sama lo kan? Yaampun Vi gue khawatir bgt sama lo. Kaka lo juga sama nyariin lo tadi nanyain ke gue." ucap Milli panjang lebar.

"Yaampun Mil,gue gapapa ko dia gamacem2. Lah terus gimana? Lo jawab apa?"

"Ya gue bilang aja lo lagi pergi sama tmn cowo lo."

"Hah? Eh buset lu cari gara2 mulu deh."

"Em,udah ya Vi gue lagi ngerjain tugas nih bay." ucap Milli dari sebrang sana ia mematikan telepon nya.

Aksel menghampirinya dan mengajak Vio pulang. Tetapi,Vio menolaknya ia ingin pulang sendiri. Aksel terus membujuk Vio agar mau pulang bersamanya. Dan akhirnya,Vio menerima tawaran Aksel.

Aksel mengantarkan Vio sampai depan rumah, di gerbang kakaknya sudah berdiri dengan memasang wajah kesal.

"Makasih ya sel,gue masuk dulu."

"Iya sama-sama Vi."

Saat Aksel hendak menyalakan motornya tiba2 kakak Vio memanggilnya sontak membuat Vio terkejut,bukan Aksel.

"Eh tunggu lo!" ujar kakanya dengan nada sedikit keras.

"Iya ka,ada apa?" tanyanya santai.

"Siapa Vio lo? Abis ngajakin dia darimana? Jangan macem2 lo!"

"Itu temen gue ko kak,dia gamacem2." jawab Vio.

"Iya kak,saya temennya. Saya ga macem2 ko cuman ajak Viona jalan bentar. Maaf kalo saya lancang udah bawa Viona pergi sampe bikin kakak khawatir." ucap Aksel sopan.

Nih anak apaan sih pake acara saya-sayaan segala

"Oke,gapapa makasih sudah nganter Viona pulang sampe rumah. Hati2 dijalan." jawab kakanya,langsung masuk kedalam rumah dan diikuti oleh Viona.

***

Vio cepat2 memasuki kamarnya, tanpa disadari kakanya mengikutinya dari belakang.

Saat Vio hendak menutupi pintunya,ia sadar bahwa kakanya ingin menerobos masuk.

"Eh kak,ngapain?" tanyanya heran.

"Kakak mau ngomong sama kamu," ujarnya dan kemudian duduk di sofa. "Itu tadi siapa? Yakin temen doang?" tanyanya dengan senyum menyerigai.

"Ih apaan sih kak,kok nanya kaya gitu. Dia temen aku." jawabnya dengan pipi sedikit merah.

"Ga suka? Ganteng gitu juga,baik lagi."

Tiba2 abangnya masuk ke kamar Vio dan ikut nimbrung dalam percakapan Vio dan kakaknya.

"Ada apaan nih? Aciee siapa yg ganteng el?" tanya abangnya kepada Michael.

"Ah ini biasa adek lo tuh tadi dianter sama cowo." jawabnya

"Ih apaan sih kak! Ga kok bang,dia cuman temen!" bela Vio.

Mereka terus berbincang2 hingga larut malam. Membahas tentang perasaan nya masing2. Terkadang mereka juga sering mencibir satu sama lain.

KIRA-KIRA APA YANG AKAN TERJADI SELANJUTNYA YA?
TUNGGU NEXT PART NYA YA!
HAPPY READING GUYS!

Revisi,23 Sep'17

Cinta Kau Dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang