Kenyataan

38 2 0
                                    

BAGIAN SEBELAS

-Apa aku harus terus memendam semua rasa ini,agar kamu tidak menjauhi ku?-

Malam pun tiba,hari ini Fahri meminta izin kepada bundanya untuk menginap dirumh Aksel. Ada suatu hal yang hrs Aksel ketahui tentang Viona, cewe yg ia suka sejak awal bertemu.

Sesampai drmh Aksel,buru2 Fahri memasuki kamar Aksel. Disana Aksel sedang menulis surat, sepertinya untuk Viona. Aksel memang jago membuat puisi karna sejak kecil ia sering menjuarai lomba2 puisi. Pialanya pun berjajar dengan rapi di lemari kaca drmhnya.

Aksel keheranan,sepenting itukah perkataan yg akan Fahri sampaikan, samapi hrs menginap dirumah Aksel?

"Ada apaan sih Ri,serius amat kayanya." tanya Aksel datar.

Fahri bingung hrs memulai percakapan darimana. Ia takut Aksel akan tidak percaya dan membenci nya saat ia memberitahu semuanya, tapi disisi lain Fahri tidak tega jika Aksel harus dipermalukan saat di tolak nanti.

"Sel.. Ada sesuatu yg harus gue kasih tau sama lo." ucapnya perlahan-lahan.

"Apaan?" tanya nya heran. Aksel semakin penasaran apa yg akan dikatakan sahabatnya ini.

"Sel,lo harus batalim rencana lo buat nembak Viona deh."

"Lah kenapa? Kok dibatalin,? Lo sukajuga sama Viona? Yaampun plis Ri jangan nusuk gue--" ucapan Aksel terhenti karna Fahri memotongnya.

"Gue,gasuka sama Viona. Gue ga nusuk lo dari belakang. Lo harus tau Viona udh punya cowo. Dan cowonya itu yg prrnah lo ceritain ke gue. Masih inget?"

Aksel mengingat2 tentang cowo yg waktu itu ia liat,dengan stelan anak kuliahan yg dtg ke sekolahnya untuk menjemput Viona.

Ya,dia ingat wajahnya pun ia ingat sekali. Apa betul dia adalah pacar Viona? Jika iya kenapa Viona tidak bilang dari awal? Kenapa ia harus cuek trs saat Aksel berusaha mendekatinya? Apakah ini alasan Viona mengapa sedingin es batu karna ia sudah memiliki pacar? Sunggu menyakitkan sekali perbuatan dia!

"Lo tau darimana itu cowo pacarnya Viona? Ada bukti?" tanya Aksel dengan tatapan yg tajam. Karna ia masih tidak percaya jika Viona memang memiliki pacar.

"Gue tau dari Milli,saat lo bilang bakal nembak Viona sebelumnya gue liat Viona dijemput sama cowo yg prnh lo sebutin wkt itu. Gue lgsg tanya sama Milli dan ternyata itu benar." tegasnya. Sebenarnya Fahri tidak tega harus mengatakan semua ini. Tapi apa boleh buat? Ini kenyataan nya dan harus diterima oleh Aksel dengan lapang dada.

***

Viona baru saja pulang dari makan malamnya bersama Kak Bintang. Ya bisa dibilang ini seperti nge-date  pertama kali lagi. Viona lgsg memasuki kamarnya,ia begitu lelah ia langsung merebahkan diri dikasur empuknya itu.

Mengingat tentang Aksel,ia heran kenapa ia harus se-care itu dengan Aksel? Ah shit rasanya ada yg aneh dengan Viona saat ini.

"Kenapa kok gue tiba2 mikirin Aksel sih? Ga,gamungkin. Gua udah balikan sama Kak Bintang masa gue suka sih sama Aksel?" ucapnya memonolog dengan diri sendiri.

Abangnya melihat dari celah pintu yg sedikit terbuka. Dengan siapa Viona malam2 begini berbicara? Dengan hantu? Ia penasaran dan memasuki kamar Viona.

Viona hanya menoleh sesaat,setelah itu pandangan nya melihat ke lain arah.

Cinta Kau Dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang