NINE

3.2K 188 2
                                    

Setelah puas bermain di timezone, Cakra, Brianna dan juga Acha segera menuju Cafetaria terdekat. Tenaga mereka sudah habis dan sekarang harus membutuhkan asupan secepatnya. Bahkan Brianna dan Acha yang tadinya semangat, sudah letih sekarang.

"Abang, Acha capek, gendong ya."

"Acha gak usah kekanakan deh, lagi bentar juga sampai ini."

"Ih abang ngeselin."

Brianna hanya diam, tenggorokan nya sudah kering jadi suara akan tercekat jika dia mengeluarkannya.

"Yeay! Akhirnya sampai juga." Seru Acha.

Mereka bertiga memasuki cafetaria, dan terkejut karena melihat disana ada Vero, Bimo dan juga Vera yang sedang makan disalah satu meja.

Brianna berbinar melihat Vera dan langsung menghampirinya.

"Veraaa!"

Vera pun terkejut mendengar teriakan melengkingnya, "Astagfirullah, kaget gue."

"Ck, lebay."

"Eh lo sama siapa kesini? Sendirian ya, kelihatan banget jonesnya."

"Eh anjir gue gini gini banyak yang mau. Itu gue dateng barengan Cakra sama adiknya."

"Wah, ada angin apa nih? Kok tiba tiba bisa jalan bareng." Sahut Bimo.

"Jangan-jangan lo berdua nge date lagi."

"Anjir! Amit-amit gue sama si babi itu."

"Halah, sekarang aja bilang amit-amit nanti-

"Diam lo!" Ancam Brianna.

Cakra datang dengan pesanan nya dan juga Acha.

"Punya gue mana, Kra?" Tanya Brianna heran.

"Pesan sendiri sana, lo kira gue babu lo apa!" Ketus Cakra.

"Anjir! Pelit banget jadi cowok."

"Cerewet lo!"

"Heh, enak aja bilang gue cerewet. Gue sumpahin lo dapat pacar yang cerewetnya gak ketulungan, mampus deh lo!"

"Bodoamat."

Brianna pun memesan makanan nya ditemani dengan Acha, jujur gadis itu agak sedikit malu jika ingin memesan makanan sendiri, takut ketahuan jonesnya.

"Kra!" Panggil Vero.

"APA!"

"Santai bang, gak usah nge-gas gitu juga kali."

"Gak usah basa basi, babi!"

"Anjir ya lo. Eh gimana ceritanya bisa barengan kesini sama Nana?"

"Gue males ngomong."

Salah satu sifat menyebalkan Cakra adalah ketika cowok itu mood nya tengah buruk, maka ia akan menutup mulutnya rapat-rapat.

***

"Serius lo?" Tanya Vera ketika Brianna menceritakan alasan mengapa ia dan juga Cakra bisa pergi bersamaan.

"Hm." Jawab Brianna dengan malas.

"Ya Allah, gue pengen banget jadi lo, kok Bimo gak pernah ya jemput gue kayak Kak Cakra kan romatis tuh."

"Idiot! Romatis darimana nya?"

"Dari sana nya." Vera tertawa terbahak-bahak setelah mengucapkan itu. Dan membuat Brianna menekuk wajahnya.

"Muka lo jangan digituin juga kali, Na. Kayak babi yang gak dikasih makan tuannya tuh."

BBS (1) : CAKRA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang