THIRTY TWO-SPECIAL PART

1.8K 124 3
                                    

Malam ini Brianna terbangun dengan tetesan air mata dipipinya. Huh, ternyata hanya mimpi. Tapi mengapa semua nya begitu nyata? Ia mengecek nakas disamping tempat tidur nya. Tidak ada apapun disana terkecuali kertas kertas yang bertuliskan puisinya. Ia melihat kearah jam dinding. Masih jam 09.30. Masih memungkinkan kalau papa dan mamanya masih bersantai di perpustakaan. Brianna berniat menemui mereka.

Namun tiba tiba pintu kamarnya terbuka. Bian muncul membawa nampan berisi nasi beserta lauk pauknya.

"Ngebo mulu. Bangun. Makan."

"Ha? Makan?"

"Iya emangnya kamu nggak lapar. Kakak bangunin dari tadi sore, tapi nggak bangun bangun. Kamu tidur dari sore sampai sekarang."

"Ha? Apa?"

Bian mengernyit.
"Kamu kenapa ha he ha he mulu?"

"Bukannya udah lewat seminggu ya."

"Lah? Ngomong apa sih Na? Ngelantur mulu. Sini kakak suapin."

Bian menyendok kan nasi beserta potongan ayam. Tak lupa juga sayur nya.

"Udah gede masih aja manja. Ini makan."

"Nanti dulu, kak. Cakra udah pergi ke Perancis ya? Dia ninggalin Nana. Dia udah minta Nana buat dateng tadi sore, tapi Nana gak dateng."

Ekspresi wajah sedih Brianna bukannya menimbulkan rasa prihatin kakaknya. Parahnya laki laki itu malah menyentil keningnya. Keras. Sampai memerah seketika.

"Kamu ngelantur ya. Kesambet apa kamu disekolah? Cakra gak kemana mana. Dia ada di rumahnya."

"Tapi kak, seminggu yang lalu Cakra datang kak. Dia ngasih Nana surat, dia bilang kalau dia mau pergi ke Perancis untuk kuliah. Terus tadi sore itu jadwal keberangkatannya dia, tapi Nana nggak dateng. Padahal Vera udah ngingetin Nana, Nana nyesel kak."

"Hei! Istigfar Na, istigfar. Kamu itu cuma mimpi. Sudah sudah. Ini makan, biar kakak suapin."

"Mimpi? Aku mau ketemu Cakra kak, aku mau pastiin kalau semuanya cuma mimpi."

"Udah malam Na. Besok pagi aja disekolah. sekarang mending kamu makan dulu."

"Tapi kak aku pengen ketemu dia."

"Brianna! besok pagi aja, sekarang sudah malam. Semuanya cuma mimpi. Makan!"

Brianna diam. Sadar akan tingkah nya keterlaluan. Besok pagi saja dia menemui Cakra untuk memastikan bahwa semuanya hanya mimpi.

* * *

"Nana, lo mau kemana?" teriak Vera ketika Brianna sudah berlari keluar kelas padahal bel tanda istirahat belum berbunyi. Guru yang mengajar pun belum beranjak dari kursinya.

"Vera, coba kamu susul Brianna. Mungkin saja dia ke toilet. Kalau benar, kembali ke sini dan beritahu saya."

"Baik bu."

Sementara itu Brianna terus berlari kearah gedung kelas 12. Ia akan menemui Cakra nya. Dia sampai. Tepat didepan kelas laki laki itu. Sepertinya jam kosong. Terlihat dari seisi kelas yang ribut nya keterlaluan. Brianna mencoba bertanya pada kakak kelas yang diketahuinya adalah teman sekelas Cakra.

BBS (1) : CAKRA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang