TWENTY THREE

2K 132 5
                                    

"Cakra."

"Hm."

"Ih, kok jawab cuma 'hm' doang?"

Cakra terkekeh melihat wajah Brianna yang sudah memerah. Kini mereka sedang berada di kantin yang dipenuhi oleh lautan manusia. Tidak makan, Brianna dan Cakra hanya nongkrong saja di kantin sambil melihat bagaimana siswa siswi saling berdesakkan berebut tempat dan juga makanan. Untungnya, Cakra sudah sarapan dengan bekal yang dibawa oleh Brianna.

"Apa Nana ku sayang?"

"Kok kamu alay?"

Cakra mengusap wajahnya menahan kesal. Memang benar kalau, cowok itu selalu salah di mata cewek.

"Ada apa, sih?"

"Coba deh kamu liat, ada yang ngirimin pesan ke aku, isinya ancaman gitu."

Cakra langsung mengeraskan rahangnya, siapa yang berani mengancam Brianna akan ia lenyapkan pada saat itu juga.

"Apa isi sms nya?"

"Nih liat aja sendiri."

+6287456xxxxxx : Nikmati dulu bahagia lo, sebelum lo ngerasain gimana rasanya hancur.

+6287456xxxxxx : lo gk perlu nyari tau tentang gue, karena gue udah semakin dekat sama lo.

+6287456xxxxxx : Hati hati aja. Kalau lo mau selamat, jauhin pacar lo, putusin dia!

Cakra menggeram kesal, nafas sudah memburu. Laki laki itu ingin sekali melampiaskan amarah nya, namun tidak mungkin juga di depan umum dan di hadapan Brianna. Gadis akan ketakutan nantinya.

Seakan tahu apa yang dirasakan Cakra, Brianna mengusap lengan kekar kekasihnya itu dan berucap lembut.

"Aku gak bakalan kenapa kenapa kok. Tenang aja, Kra."

"Kamu boleh aja tenang, tapi aku gak akan bisa, ini semua menyangkut tentang kamu, orang yang sangat berharga di hidup aku!" ucap Cakra penuh penekanan.

Brianna semakin ketakutan karena melihat wajah Cakra juga memikirkan ancaman yang baru saja dikirim seseorang lewat ponselnya.

"Cakra, aku takut." pekik Brianna tertahan.

Cakra langsung menarik kepala Brianna untuk bersandar di bahu lebarnya. Gadis itu pasti sangat ketakutan.

"Tenang, aku bakalan tetap disamping kamu, dan jaga kamu semampuku. Aku bakalan berusaha buat kamu berada di zona aman dan nyaman. Gak akan aku biarin satu orang pun yang nyakitin kamu, kalau ada, orang itu bakalan berhadapan sama aku."

Brianna hanya mengangguk pasrah. Pernyataan yang keluar dari mulut Cakra cukup membuat hatinya lega.

"Udah bel tuh. Balik ke kelas yuk, biar aku anterin."

"Gak usah, nanti banyak orang yang liat."

"Mereka punya mata dan berhak untuk melihat!"

"Yaudah."

Dalam perjalanan menuju kelas Brianna, tak sengaja gadis itu menabrak seseorang. Orang itu berpenampilan seperti orang culun, memakai kacamata tebal, rambut yang di kepang dua, kancing atas baju tertutup.

"Eh maaf kak, maaf, saya gak sengaja." ucap orang itu.

Cakra yang merasa familiar dengan suara itu langsung menatap gadis culun dihadapannya dengan lekat. Di dada sebelah kanannya terpasang name tag. Namanya adalah Athena Difarina. Persis seperti ...

"Kenalin kak, saya Athena Difarina. Bisa dipanggil Ath atau gak Athena."

Gadis itu mengulurkan tangannya kepada Brianna dan disambut dengan hangat.

BBS (1) : CAKRA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang