6. usulan

8.7K 1K 400
                                    

Monggoooo yg mau nyolek jakunnya Ivan tahhh di kasih mulmednya yg kliatan jakunnya 😁😂

Ivan POV

Evan dan Maya bertandang ke kantorku, kami sekarang duduk di meja cafe di dalam gedung perkantoran ini menikmati makan siang.

Entah ada angin apa mereka bisa datang berdua.

"Kamu ga kerja May?" Tanyaku sambil menoleh ke arah Maya yang sibuk melahap daging steaknya.

Maya menggeleng.

"Kerja, tapi tadi udah hampir kelar sih, kerjaan di handle sama Eche, nah si mas Evi ini jemput aku di kantor, katanya mau ngomongin sesuatu sama kamu" Jawabnya dengan mulut penuh makanan.

"Kalo mau ngomong abisin dulu dong yang di mulutnya, kaya anak kecil banget sih jadi belepotan gitu" Kulihat Evan mengusap dagu Maya yang terkena saus bbq dengan jari tangannya dan menjilati jarinya sambil tersenyum ke arah Maya.

Fix, kembaranku ini memang berubah total sejak menikah, Maya benar-benar pawang yang bisa menjinakkan Evan.

Maya menatap Evan dengan tatapan lembut.

"Sweet banget sih kamu mas Evi, makin cinta deh aku" Kata Maya sambil menghadap ke arah Evan, wajahnya berbinar bahagia.

"Kamu yang bikin aku begini" Jawab Evan pelan membalas tatapan Maya dengan penuh cinta.

"Uhukkk uhukkk" Mendadak aku batuk mendengar mereka. Buru-buru aku meminum air minumanku.

Aku mentoyor kepala Evan.

"Udah dong, tebar kemesraan di depan orang yang masih single itu dosa besar loh" Kataku ngasal.

Evan terkekeh.

Maya menggenggam tanganku.

"Maaf Iv, kadang tuh kita suka ga liat tempat, mas Evi juga sih yang suka mulai" Katanya sambil nyengir.

"Eh eh, tangannya ya, ga usah pegang-pegangan segala" Evan menarik tangan Maya dan menciumi telapak tangannya.

Mata Maya kembali melembut menatap Evan, tangannya yang bebas mengusap pipi Evan.

"Masih aja cemburu sama kembaran sendiri, aku kan bilang, kalo ga percaya belah aja dadaku ini, cuma ada mas Evi seorang yang memenuhi hatiku ini"

Ya ampun.

Aku berdiri, dan membuat mereka menoleh ke arahku secara bersamaan.

"Mau kemana?" Tanya Evan.

"Kalian bedua bikin gue mau nangis di pojokan sono nohhh" Jawabku sambil mengarahkan daguku ke arah pojokan cafe.

Evan tertawa.

"Duduk bro duduk, santai lah, baper banget sih" Evan mengerling ke arahku.

Sebenarnya aku ga beneran baper sih, cuma yahhh sedikit iri lah. Evan benar-benar terlihat bahagia mendapatkan Maya sebagai pendampingnya.

Aku kembali duduk dan menyesap minumanku.

"Gini Iv, sebenarnya kedatangan gue ke sini, mau omongin sesuatu ke elu" Evan melirik ke arah Maya.

Tubuhnya condong ke depan mendekat ke arahku.

"Lu kan masih single kan" Evan kembali berkata-kata.

"Dari kemarinan gue tuh mikir-mikir, kenapa lu ga coba jalan sama si Eche teman Maya itu aja" Lanjutnya lagi.

Maya membulatkan matanya lalu menatap ke arahku.

"Eche juga lucu kan tuh? Dan gue liat karakternya beda jauh sama mantan tunangan lu itu, siapa deh namanya?" Tanya Evan.

perfumedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang