Chapter 2 - happy anniversary

4K 372 4
                                    

Sesuatu yang kitau
pikirkan itu belum tentu terjadi. Bisa saja lebih baik.. atau..
Lebih buruk. -PCY

.
.
My DOctor
.
.

" duduk ! " chanyeol menurut begitu saja, kalau harus dihadapkan dengan mahkluk semanis kyungsoo untuk apa ia menolak.

" seharusnya kau datang kerumah sakit, bukannya kesini " Chanyeol tersenyum dalam diam memperhatikan raut wajah kyungsoo yang khawatir saat mengobati luka di telapak tangannya. Ia melihat ada beberapa kerutan di dahi namja itu, tapi tetap saja terlihat manis. Hal itu tidak mengurangi pesona seorang Do Kyungsoo, bahkan untuk sedikitpun, entah sihir apa yang dia berikan sehingga chanyeol begitu betah memandangnya. Sekalipun bibirnya terus bergerak mengeluarkan kata-kata makian pada chanyeol tapi chanyeol tidak pernah melepas pandangannya dari sosok tersebut.

" Akh.. "

Terlalu asik memperhatikan wajah kyungsoo membuat chanyeol lupa bahwa tangannya sedang terluka parah, ia sampai lupa kalau kyungsoo tengah menjahit kulit tangannya itu, kenapa sekarang terasa linu huufftt chanyeol tak sanggup melihatnya.

" apa sakit? " chanyeol menggeleng namun masih memperlihatkan senyuman bodohnya, tidak sakit dari mana? Ia justru ingin berteriak sekencang-kencangnya. Aish luka itu pasti akan meninggalkan bekas.

" aku tidak perlu kerumah sakit, jika kau bisa mengobatinya " gumamnya tak sadar.

" chanyeol-ah seriuslah. Luka seperti ini bukan untuk bahan candaan "

Kedengaran ternyata. Dia pikir kyungsoo akan pokus pada luka itu dan tidak memperdulikan chanyeol seperti beberapa menit yang lalu.

" aku suka saat kau khawatir padaku " kyungsoo menghentikan pergerakannya dan memberikan delikan pada chanyeol.

" baik..baik.. aku akan diam "

" nah selesai " ujar kyungsoo bersemangat kemudian menyimpan peralatan kedokterannya di tempat semula, untung saja hanya tiga jahitan jadi ia tak perlu banyak meringgis membayangkan rasa sakit itu.

" terima kasih. Aku tidak merasakan sakit saat diobati olehmu "

Kyungsoo menghela napas, namja itu mulai lagi. Ia tak habis pikir kenapa dia suka sekali menggombal, hal seperti itu tidak berlaku pada kyungsoo, hanya gadis-gadis centillah yang suka mendengarnya.

" jangan menggodaku. Kembalilah ke kantormu "

Itu bukan permintaan. Tapi sebuah perintah dari seorang do kyungsoo yang tidak bisa chanyeol tolak sedikitpun. Egois memang, tapi begitulah sikap kyungsoo selama ia menjalin hubungan dengan chanyeol.

" aku kesini mau mengajakmu makan siang... "

" makan siang masih 2 jam lagi, chanyeol-ssi " menambah embel-embel -ssi, membuat chanyeol sadar bahwa namja itu sudah geram meladeni candaan darinya.

" aku akan menunggumu " ucapnya, kali ini dengan serius. Berharap kyungsoo mau berubah pikiran untuk kali ini saja, sudah lama sekali mereka tak menghabiskan waktu makan siang bersama, keduanya terlalu disibukan oleh pekerjaan.

" tidak terima kasih. Aku lebih suka kalau kau kembali ke kantormu "

" apa kau setega itu? "

Chanyeol menatap kyungsoo kecewa. Apa namja didepannya lupa bahwa hari ini adalah hari ja-

" chanyeol-ah... pergilah! Aku akan menghubungimu setelah ini "

" kyung- "

Srett...

The Future - My DOctor [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang