The Future - My DOctor [END]

Chapter 8 - flashback 3

Apakah kenangan itu bisa dilupakan begitu saja? Rasanya sangat mustahil, sekalipun aku sudah mendapat penggantinya... -DKS

.
.
My DOctor
.
.

Kyungsoo pov

16 Maret 2003

" kyungsoo-ah... "

" kenalkan namanya lee donghae.... dia akan menjadi hyung-mu "

Pertemuan pertama itu, tidak pernah bisa kulupakan. Hari dimana eomma membawa seseorang kedalam rumah. Seorang namja yang tersenyum kearahku dan kubalas dengan tatapan tajam. Aku masih ingat umurku masih 10 tahun, kelas 4 sd.. saat itu aku tengah bermain sebuah mobil-mobilan dan robot hadiah ulangtahun dari eommaku satu tahun yang lalu. Eomma yang aku sayangi, benar.. sebelum semua hal yang tidak diharapkan terjadi dirumah ini.

" AKU TIDAK MAU! " teriakku kemudian berlari kearah kamar meninggalkan semua mainan yang tergeletak di lantai ruang keluarga.

" KYUNGSOO-AH ! " aku bisa mendengar teriakan eommaku dari jauh. Tapi aku tidak peduli, yang kumau hanya menjauh dari sana.

Kyungsoo pov end.

" tunggu sebentar ya! " shinjae mensejajarkan tubuhnya dengan anak kecil berumur 12 tahun disampingnya. Setelah melihat sebuah anggukan darinya shinjae segera pergi untuk mengejar kyungsoo.

Kriet

" kyungsoo-ah~ " kyungsoo terdiam diatas kasurnya, hanya duduk tanpa melakukan apapun, saat langkah shinjae mendekatinya, ia mulai terisak.

" kyungsoo benci eomma! Eomma tidak pernah sayang sama kyungsoo " ucapnya didalam isakan kecil

Pada awalnya, shinjae pikir ini akan mudah, tapi pada kenyataannya tidak semudah itu.

" sayang~! dengarkan eomma dulu " shinjae menempatkan dirinya disamping kyungsoo, merangkul tubuh kecil anak itu.

" aku tidak mau! Aku tidak mau punya appa dan hyung baru " ucapnya seraya menepis tangan shinjae dipunggungnya.

" kyungsoo-ah " panggil shinjae untuk yang kesekian kalinya.

" pergi.. kyungsoo tidak mau melihat eomma lagi "

Bagaimanapun anak yang berumur 10 tahun sudah mempunyai pikiran dewasa, tergantung dengan situasi yang menimpanya. Shinjae menahan tangisannya, seharusnya ia memang tidak boleh memaksa kyungsoo seperti ini.

" kau masih ingat kita pernah kesebuah tempat, dimana banyak sekali anak kecil sepertimu... " shinjae menghentikan ucapannya, berpikir.. apakah ini jalan yang terbaik untuk kyungsoo.

" tidak ingat " jawabnya cepat

" ... tapi mereka tidak punya ayah dan ibu " shinjae kembali melanjutkan. Tapi yang ia lihat kyungsoo masih berwajah masam, tidak mengindahkan perkataan yang ia lontarkan.

" aku juga tidak punya ayah "

Deg.

" benar.. tapi kyungsoo masih punya eomma! " jawab shinjae penuh kehangatan.

" donghae... dia sama seperti anak-anak itu. Tidak punya siapapun "

" lalu? "