Chapter 7 - justice

1.8K 190 1
                                    

Buktikan padaku kalau kau memang pantas menduduki jabatan itu. -WSJ

.
.
My DOctor
.
.

Seoul-Airlines baru saja lepas landas meninggalkan Incheon International Airport ( ICN ) menuju kota terbesar di china yaitu shanghai, membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk sampai di negara yang terkenal dengan tembok raksasanya itu.

Chanyeol, salah satu penumpang pesawat itu terlihat merenungkan sesuatu, terlalu larut dalam pikirannya. Kali ini, alasan kepulangannya ke china bukan untuk berlibur ataupun membicarakan hal bisnis tapi suatu hal yang tidak bisa terpikirkan oleh dirinya. Tidak mungkin dipanggil tanpa sebuah alasankan? Chanyeol berharap semuanya akan baik-baik saja, dia tidak perlu mengkhawatirkan apapun, Memang seharusnya begitu, entah kenapa pikiran dan hati chanyeol tidak bisa ditata seperti apa yang ia harapkan. Semuanya hanya harapan!

Dilain tempat, sebuah Cafe bernama O'sulloc Tea House, sehun tengah memperhatikan segelas Osulloc Hot Milk Tea pesanannya diatas meja, Mengikuti gerakan kepulan asap yang terbang bersamaan dengan helaan napasnya yang terdengar berat.

" dia jadi berangkat? " ucap jongin memecah keheningan diantara mereka, mulai meminum Green Tea Latte kesukaanya.

Mereka berdua.. sebenarnya bertiga dengan chanyeol sering sekali menyempatkan diri ketempat itu, menghabiskan waktu luang seharian penuh hanya untuk meminum segelas Teh dan berbincang-bincang. Seperti namja yang tidak punya kesibukan lain, padahal pekerjaan kantor sering sekali menumpuk, tapi ketiga namja itu tidak pernah melewatkan waktu untuk pergi bersama seperti saat sekolah dulu.

Cafe tersebut berada di daerah Gwanhun-dong, Jongno-gu, Seoul. Tempat yang diperuntuhkan pada orang-orang pecinta teh, aneka produk yang dibuat dari teh hijau terbaik dikorea dapat ditemukan disana. Rata-rata penduduk korea menyukai olahan teh,termasuk sehun, dialah yang memilih cafe itu sebagai tempat
Kumpul mereka. Namja berambut pirang itu sangat menyukai Choco bubble tea tapi hari ini dia tidak memesannya.

" pesawatnya baru saja take off "
Jawabnya.

" apa chanyeol-hyung bisa menanganinya? Kris bukan orang yang sembarangan. Seharusnya kita ikut kan?! " perkataan itulah yang semenjak tadi sehun pikirkan, saat chanyeol dalam masalah seharusnya mereka ikut membantu.

Kris nama lain dari Wu Yifan. Dia adalah kakak sepupu Chanyeol, anak tunggal dari Wu xi Jiang yaitu putra tertua keluarga Wu sejun yang notabene nya seorang pengusaha kaya di Shanghai, China. Sejun yang memiliki 2 orang anak, Wu xijiang dan Wu chanji -ibu chanyeol- menyerahkan seluruh kekayaannya pada anak dan cucu-cucunya. Usianya yang sudah tidak muda lagi mengharuskannya untuk melepaskan jabatan Direktur Sjin Corp di China. Tapi kakek berusia 87 tahun itu masih pemilik resminya, selama ia masih hidup sejun tidak akan menyerahkan perusahaannya begitu saja. Sehun dan jongin tahu itu, mereka juga tahu persaingan sengit antara kris dan chanyeol. Kris bukan orang yang mau menyerah begitu saja. Selama berteman dengan chanyeol mereka sudah mengenal baik buruknya namja china itu.

" jangan meremehkan seorang park chanyeol " Balas Jongin mencoba menenangkan. Setidaknya dia benar, chanyeol juga bisa melakukan segala sesuatunya sendirian.

.
.
.
.

Pukul 3 sore, Chanyeol baru sampai di Shanghai International Airport, setelah ini ia harus mencari hotel terdekat sebagai tempat beristirahatnya, ini pertama kalinya ia pergi ke china tanpa didampingi oleh kedua sahabatnya, sekretaris, pegawai dikantor ataupun rekan kerjanya. Ia hanya sendirian, menyeret sebuah koper yang ia bawa dari seoul. matanya memperhatikan sekeliling, melihat satu-persatu papan nama yang dipegang oleh setiap orang.

The Future - My DOctor [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang