The Future - My DOctor [END]

Chapter 14 - regret

Sungguh, aku menyesal karena terlambat memberitahu semua ini -DKS

.
.
My DOctor
.
.

Sehun, orang pertama yang berujar panik disaat dirinya mendapat sebuah panggilan dari penanggung jawab rumah chanyeol, bukan tanpa alasan ia berbuat seperti itu, sehun khawatir, khawatir bila terjadi sesuatu pada hyung kesayangannya

" hyung, apa yang terjadi?? kau tidak bisa melakukan semua ini "

Chanyeol tidak punya siapapun di korea, hanya mereka berdua yang senantiasa menemaninya selama ini, semua keputusan tentang chanyeol sepenuhnya ditanggung jawabkan pada tuan lee, namun si penanggung jawab itu sering sekali mengambil tindakan setelah mendapat persetujuan dari kedua sahabat chanyeol ini.

" apa dia benar-benar ada didalam? " jongin berucap memastikan, si pelayan mengangguk mengiyakan pertanyaan tersebut. Pasalnya sedari tadi ia tidak beranjak dari depan pintu kamar tuan mudanya, bagaimana mungkin chanyeol bisa keluar dari sana.

Tok

Tok

" park chanyeol?! "

DUK

Ketukan dipintu kayu tersebut berubah menjadi gedoran keras, mereka tak bisa mendengar suara sekecil apapun, entah itu bisikan atau teriakan seperti tadi malam yang dikatakan para maid.

" cepat keluar! "

Jongin dan sehun saling berpandangan, tampaknya pikiran mereka mengarah pada hal yang sama, mereka berdua mengangguk sepaham hampir bersamaan, memundurkan tubuh beberapa langkah untuk mengambil aba-aba.

Sehun memasang kuda-kuda paling depan, memberikan kode pada jongin dalam hitungan detik yang sama.

BRAK

Pintu itu terbuka lebar, sehun merasakan bahunya terluka, ia melihatnya sekilas, ternyata memang benar.. rembesan darah menembus kemeja putihnya membuat beberapa orang maid berseru panik. Namun sehun tak peduli, rasa sakitnya bisa ia obati nanti tapi chanyeol....

Kamarnya tak berbentuk lagi, jauh berantakan dibandingkan biasanya, mereka yakin tidak ada satupun barang yang bisa diselamatkan, semuanya hancur karena perbuatan chanyeol.

Sehun memejamkan matanya berat, mendapati hal tersebut dirinya ikut merasa depresi. Entah apa yang harus ia lakukan sekarang..

" kemana dia?? " jongin yang tidak mengetahui apapun hanya ternganga, fokus mencari keberadaan chanyeol diruangan itu tanpa memikirkan hal lainnya.

.
.
.
.

" kau tahu tidak, tentang pasien gila yang kuceritakan beberapa hari lalu? "

" .. aku memimpikannya... "

" .. tidakah itu mengerikan? Bagaimana mungkin namja hitam sepertinya jadi suamiku "

" yak~ bagaimana menurut pendapatmu? "

Tak ada satupun ucapan krystal yang hinggap dikepalanya, kyungsoo terlalu sibuk bukan dalam artian pekerjaannya namun sibuk dengan pikirannya..