Chapter 11 - spellbound

1.3K 173 4
                                    

Aku pasti sudah gila... bagaimana hal ini bisa terjadi..
Arghhhhh -OSH

.
.
My DOctor
.
.


" astaga! Negara ini begitu sempit, dari sekian banyak orang kenapa aku bertemu denganmu "

Sehun mendengus bosan, memasukan kedua tangannya kedalam saku celana seraya menatap jengkel mahkluk Menyebalkan didepannya itu. Siapa sangka kalau ternyata mereka akan dipertemukan lagi setelah kejadian-kejadian tak menyenangkan dimasa lalu, bahkan sekarang keduanya selalu bertemu tanpa adanya unsur kesengajaan.

" diam! Kau pikir aku juga mau bertemu denganmu "

Si mahluk menyebalkan mendelik dengan sebal, memperhatikan tubuh sehun dari atas sampai bawah secara berulang-ulang.

Tanpa sadar keduanya berbalik berlawanan arah secara bersamaan, berjalan sambil mendumel menyumpahi satu sama lain.

Sehun pergi ke pojok lainnya mencoba menghindar dari suho dan berharap tidak akan bertemu dengannya lagi. Ia heran, padahal perpustakaan dikota bukan hanya ada satu tapi berpuluh-puluh bahkan sampai ratusan tapi kenapa bisa mereka bertemu ditempat yang sama? Apa karena mereka pernah berteman sebelumnya hingga hal sekecil inipun bisa terjadi, mereka berasa telah mengalahkan kontak batin antara ibu dan anak, sungguh memalukan.

Sehun menempatkan dirinya dikursi panjang yang saling berhadapan dengan kursi lainnya, perpustakaan seoul cukup ramai karena sebentar lagi ujian masuk universitas dimulai.

Ia terlalu malas untuk mencari buku yang dimaksud chanyeol setelah bertatap muka dengan suho, suasana hati nya sungguh buruk.

" hey, kita pergi kesini untuk belajar bahasa korea. Kau pikir perpustakaan itu tempat tidur? "

" aku kantuk "

Sehun memperhatikan percakapan kedua namja disebrangnya, memicingkan kedua mata sipit itu karena merasa kenal pada kedua namja tersebut.

" aigoo.. ngantuk! Kantuk apanya? " si namja berambut pirang berseru kesal kearah namja lainnya yang kini tertidur diatas meja.

" kau harus belajar bahasa korea yixing-ah, jangan tidur lagi "

Namja yang tadi menelungkupkan kepalanya diatas meja segera mengangkat wajahnya kemudian membuka lembaran buku tebal disampingnya.

" 5 menit lagi " balas namja tertidur itu, sehun terkekeh kecil ia baru ingat kalau kedua namja itu adalah orang yang ia tolong tempo hari.

' anak ini '

" kalau begini caranya, kamana-mana dia harus membawa kamus " luhan bergumam namun sehun masih bisa mendengarnya.

" memangnya siapa yang mengajaku belajar bahasa korea? Dari kemarin sikapnya membuatku pusing "

Padahal luhan seorang namja tapi sikap dan wajahnya membuat sehun geli sendiri, ia beranjak kemudian berjalan kearah namja itu.

" kau... lohan kan? " tuding sehun kearah wajah namja cantik itu

" ahh si penolong " sahut luhan tampak berbinar, sehun juga tidak mengerti kenapa sikap namja itu selalu berubah dalam waktu yang singkat, padahal mereka baru bertemu dua kali tapi sehun bisa memprediksinya cukup baik.

" penolong? Haha.. "

" ngomong-ngomong namaku luhan bukan ikan lohan " sehun tertawa, seharusnya ia minta maaf karena salah menyebutkan namanya dan luhan marah padanya tapi namja china itu menanggapinya tidak serius.

Sehun suka itu, karena ia bukanlah tipe pria yang kaku.

" sedang apa kau disini? Apa rumahmu di seoul juga? " ujar luhan seraya mengeser duduknya mempersilahkan sehun untuk duduk. Kemudian dibalas anggukan olehnya

The Future - My DOctor [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang