Chapter 4 : Misi Ponsel (1)

6.9K 1K 70
                                    




Mobil taeyong sudah berhenti di depan gerbang sekolah adik-adiknya, sudah hampir satu minggu ini rutinitas mengantar jemput mereka ia lakoni.

"Kak taeyong gak mau nganterin kita masuk nih?"

Mark menoleh pada kakaknya

"gak ah, kakak phobia sama sekolahan, suka gatel-gatel" jawab taeyong diikuti kekehan

"serius nih kita kak"

Mark bersumpah candaan kakaknya tadi itu garing, serius kalau seperti ini terus mana ada perempuan yang tahan lama-lama sama kakaknya yang aneh ini.

"dulu kakak udah sering ke sekolah, sekarang giliran kalian belajar yang rajin-"

"-cepet masuk nanti kesiangan"

Lanjutnya sambil menyuruh adik-adiknya segera turun dari mobil.

"oke bye kak taeyong!"

Ujar mereka, kemudian satu persatu turun dari mobil. (Piyak piyak)

Tumben yah adem ayem

Kalau saja setiap pagi seperti ini, mungkin taeyong nggak harus repot marah-marah. Sedari tadi di mobil juga mereka lebih banyak diam, taeyong sih curiga ini adiknya pada kekenyangan, kemasukan, atau gimana, biasanya juga ada aja yang dibuat jadi bahan pertengkaran.

"bye kak hati-hati"

Mark ikut memberi salam sampai kemudian taeyong melajukan mobilnya kembali, dan mereka masih diam di tempat semula melihat mobil taeyong berlalu dengan mata bulat mereka dan wajah polos tanpa dosa.



"Jang!" Haechan mengeluarkan benda persegi panjang berwarna hitam dari saku celananya. Itu ponsel kak taeyong

"wahh DAEBAKK" Mark mengelus dadanya merasa lega, sedari tadi ia khawatir kak taeyong akan menyadari ponselnya tidak ada.

(As expected wajah polos tanpa dosanya fake pemirsaa)

"untung gak ketahuan-"

"Haechan gitu loh" Haechan berujar bangga

"kembaran siapa dulu sini tak cubit utututuuu"

Jaemin mencubit pipi haechan gemas, yang dicubit juga malah mesem-mesem menggelikan

Melihat pemandangan tak senonoh untuk matanya jeno bergidik ngeri, ia jadi menyesal lahir diwaktu yang bersamaan dengan kedua kembarannya itu. "tau gitu aku minta ibu lahirin aku sendiri" sesalnya dalam hati

Sabar yah Jeno

.

.

Setelah beberapa hari belakangan menyelidiki target calon kakak iparnya itu, mereka meyakini sang target sudah memenuhi kriteria kakak ipar idaman versi mereka .

Bagaimana tidak memenuhi kriteria, selain cantik Guru Kim itu ramah dan sabar orangnya, paling cocok untuk mendampingi kak taeyong yang galak menurut mereka.

Selain itu guru kim juga baik dan toleransinya tinggi. Sepertinya tidak masalah selalu mendengar candaan kak taeyong yang suka garing.

Dan rencana mereka saat ini adalah meminjam tanpa permisi ponsel sang kakak, tentu saja agar kak taeyong datang ke sekolah, dan bertemu guru kim, menurut mereka kak taeyong mana tahan satu hari tanpa ponsel, kak taeyong itu kan pebisnis jadi banyak kontak penting kolega bisnis kakaknya itu disana.

My Masternim Siblings ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang