Chapter 19 : Penantian itu tiba

6.2K 824 90
                                    


"Karena kita tak pernah saling mengenal sebegitu dekatnya, biarlah altar ini menjadi saksi perkenalan yang sesungguhnya.."



note : panjang banget, siap-siap bosen hehe




Tak pernah ada kata tak siap dalam kamus seorang Lee Taeyong, dia anak yang pintar, bahkan dari masa SD dulu, dan Johnny sangat tahu itu.

Lee Taeyong seorang planner yang apik, tak begitu mengejutkan mengingat ia adalah seorang pewaris utama perusahaan keluarganya.

Namun, orang tak pernah tahu, bahkan Johnny sekalipun bahwa seorang Lee Taeyong bisa sepanik ini karena akan mempersunting seorang gadis.

"Panik nih, bosqu panik" sahut Johnny.

Johnny yang sedang menemani Taeyong di ruang persiapan pengantin dibuat pusing oleh sahabatnya itu yang tak berhenti mondar-mandir sedari tadi.

"Tamunya udah pada datang? Kita mulai jam berapa? Semua udah siapkan?" tanyanya pada Johnny yang bahkan mana mungkin mengetahui hal itu.

"Yong, kamu disini mempelai pria bukan weeding organizer, so keep calm bro" sahut Johnny berusaha membuat Taeyong untuk duduk.

"What's up guys!!!!!" dan kehadiran pemuda yang baru memasuki ruang pengantin pria itu tak membantu sama sekali, Nakamoto Yuta, satu lagi teman kuliah Taeyong datang memenuhi undangannya

"Gak nyangka Yong, terbaik memang" sahutnya langsung memeluk Taeyong akrab, sudah sekitar 2 tahun mereka tak pernah berkirim kabar lagi karena kesibukan masing-masing

Taeyong yang terkenal dengan kepribadian kakunya pada masa-masa kuliah ; penyandang gelar jomblo kronis diantara kedua sahabat karibnya ; si tuan tampan dengan teman perempuan nol besar.

Dibalik itu semua, ternyata takdir berkata lain, justru dialah orang pertama yang mengirimi undangan pernikahan pada teman-temannya.

Gimana Yuta gak kaget, kan?

"Datang juga, kirain gak akan" Sindir Taeyong sambil menyalami Yuta, mengingat temannya ini sibuk dengan hobinya backpacker keliling dunia demi sebuah pencapaian menaklukan gunung-gunung incarannya.

Biasa anak gunung.

"Datenglah, sama sohib sendiri masa tega, yang ada kamu yang tega ninggalin kita bujangan, ya gak? Jawabnya meminta pendapat Johnny, yang ditanya hanya ngangguk mengiyakan.

"Kak Taeyong" Jisung menelusup masuk diantara orang-orang besar yang sedang bercengkrama dengan kakaknya.

"Jisung ini? Udah gede kamu dek, dulu masih suka kakak gendong, terus pipisin kakak, inget gak?" Yuta berjongkok dan menggoncang bahu anak kecil itu dengan kedua tangannya.

"Kak Yuta kemana aja. Jisung ya pasti ngegedein lah kak masa ngecilin" jawabnya asal, kemudian perhatiannya kembali kepada sang kakak

"Jisung sebel, masa gak boleh nemuin Guru Kim" keluhnya pada Taeyong

"Kak Jisoo, guru Kim mulu" sanggah Taeyong

"Iya, Kak Jisoo" ralatnya lagi

"Kan lagi siap-siap Kak Jisoonya, kamu main aja sama kak Haechan atau Kak Jaemin gih" titah Taeyong kemudian, membuat anak itu mengangguk dan berlari keluar ruangan

"Yang mana sih Kak Jisoonya, Kak Yuta jadi penasaran" godanya pada Taeyong

Taeyong melirik Yuta kesal sedang Johnny tersenyum penuh arti sambil menepuk-nepuk bahu Taeyong menyuruhnya untuk tenang. Masalahnya dia juga penasaran, selama ini Taeyong tak pernah mengenalkan Jisoo barang sekalipun.

My Masternim Siblings ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang