Chapter 8 : Just, Qtime?

5.8K 910 42
                                    


🐥🐥🐥🐥🐥🐥🐥

"Sayang?"

Taeyong bersumpah demi apapun, jika saja ia punya kantong ajaib doraemon, bisa saja ia meminta alat-alat canggih luar biasa itu, pintu kemana saja? Alat pemutar waktu? Apapun itu, taeyong ingin selamat dari rasa malunya saat ini. Jika saja dia tahu akan berakhir dengan duduk berdua di cafe bersama  guru kim seusai dari museum tadi, kalimat itu tak akan pernah ia ucapkan.

Yang membuatnya semakin terlihat aneh adalah taeyong pula yang mengajak jisoo untuk berkeliling, tak ada alasan khusus sebenarnya, hanya untuk meminta maaf.

"Belum lama aku masuk ke sekolah itu, tapi mereka sudah menarik perhatianku"
Jisoo berucap sambil mengaduk minumnya dengan sedotan

"mereka memang terkesan nakal" lanjutnya

Mendengar itu taeyong mengerutkan dahinya, tak mengerti.

"Mark, jeno, haechan, renjun, jaemin, jisung dan chenle" absen jisoo, bahkan ia sampai hapal.

Kini taeyong mengerti bahwa jisoo tengah membicarakan adik-adiknya, ia mengangguk paham, bersyukur jisoo tidak membahas soal masalah di museum tadi, padahal taeyong sudah menyusun berbagai alasan untuk mengembalikan pridenya yang sampai saat ini masih jatuh di dasar jurang hanya dengan kata "sayang" yang ia ucapkan tanpa sadar.

"Mark, barusan dia sms"

"Sms apa?"

Jisoo menggeleng menahan tawa, membuat taeyong memandang perempuan dihadapannya dengan alis bertaut.

Apa yang perempuan ini sembunyikan darinya, pikir taeyong

"Jangan-jangan mark menyukai gurunya ini" tebak taeyong asal.  

jika iya, itu tidak bisa dibenarkan. Bukannya taeyong ingin membatasi pergaulan adiknya, hanya saja hubungan mereka terlihat tidak sepantasnya. Instingnya semakin mengawang jauh penuh kecurigaan

Taeyong meneguk minumnya, matanya masih memandang jisoo dengan tatapan mengintrogasi, Melihat itu jisoo menyodorkan handponenya, memperlihatkan isi pesan teks di hpnya.


Message teks

From : +6383811515xxxx

Hai, saya Lee taeyong kakaknya mark. Ini guru Kim kan?


"Uhukk" taeyong tersedak, hampir saja menyemburkan minuman yang penuh dimulutnya.

Taeyong sempat mengumpat tak jelas

"Jangan dimarahi, aku memperlihatkan ini agar tidak ada salah paham"

Jangan dimarahi bagaimana? Jika pesan itu terkirim disaat yang tidak tepat atau mungkin beberapa jam lagi dari sekarang, pridenya akan semakin jatuh lagi, bisa saja guru kim menganggapnya seperti ABG labil yang sedang kesepian dengan isi pesan seperti itu.

"Aku sudah sering terlibat dengan anak-anak seperti mereka, kasusnya selalu sama, mereka hanya butuh perhatian" terang jisoo yang membuat taeyong terdiam lama

" hanya itu?" tanyanya

"Mungkin saja mereka ingin saya dan guru kim-"

Jisoo menunggu taeyong untuk berbicara, matanya menatap lurus laki-laki didepannya.

Melihat jisoo yang nampak tak mengerti membuat taeyong mengurungkan kata-katanya. Perempuan ini terlalu polos, tidak tahu siasat laki-laki buaya, must protected. Kalau taeyong sih sudah bisa menebak hanya melihat pesan teks itu saja.

My Masternim Siblings ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang