Chapter 16 : Rindu?

5.6K 842 58
                                    

karena rindu tak pernah salah!

...



Kamar Jisoo yang masih berantakan semakin terlihat seperti kapal pecah dengan kedatangan Jennie pagi itu.

Gadis cantik model papan atas korea selatan itu kini sedang selonjoran di kasur sang pemilik kamar dengan banyak majalah fashion dipangkuannya.

Sahabat karib nomor satu Jisoo dari masa-masa kuliahnya itu sudah menerobos masuk ke kamarnya dari pagi mula, dan sekarang disinilah ia sekarang, mendengar curahan hati Jisoo tentang kejadian semalam, dimana Taeyong mengajaknya untuk menikah.

Jisoo lebih memilih cerita sama Jennie dibandingkan ibu, karena kalau Jisoo cerita sama ibu, bisa-bisa ibunya itu kesenengan dan nyuruh dia bawa Taeyong ke rumah, Jisoo belum siap untuk itu. Belum saatnya.

"Dulu, Kak Jinyoung yang duda muda dengan satu anak, sekarang Lee Taeyong yang bujangan tapi punya 7 adik. Hmm Jisoo kenapa yah hidupmu banyak dipenuhi anak-anak?" Jennie geleng-geleng kepala melihat temannya yang punya naluri seperti seorang ahjumma menurutnya.

"Kok kamu gitu Jen? Lagian aku sama Taeyong gak ada apa-apa" sanggahnya mendengar Taeyong dibawa-bawa dalam kasusnya.

"Gak ada apa-apa gimana, kamu itu udah dilamar Jisoo kalau gitu caranya" ujar Jennie gemes, Jisoo jadi berubah tulalit kalau sudah menyangkut hal begini.

"Aku bingung Jen, masalahnya aku sama Taeyong itu baru kenal. Aku takut dia hanya terbawa suasana aja karena aku dekat dengan adik-adiknya". Ucap perempuan itu dengan wajah ditekuk lucu.

Jennie memutar bola matanya, ia memang tak pernah tahu seberapa jauh mereka saling mengenal. Hanya saja menurutnya, seorang pria yang ngajak kita jadi calon istri itu kurang serius apalagi, coba?

"Bisa jadi dia gak bener-bener sayang dan cinta sama aku, gak kayak Kak Jinyoung"

"Kak Jinyoung ngajak balikan lagi Jen, aku bingung" Jisoo menghela napas, melihat arah jendela, kentara sekali sedang banyak pikiran dalam benaknya.

"Kalau aku sih mending diajak nikah. Tapi, sebagai sahabat aku cuman bisa dukung keputusan kamu, menurutku lebih baik kamu ikuti kata hati kamu, Jis"

Kata hati, Jisoo belum tahu kearah mana hatinya lebih condong. Untuk sekarang, ia hanya merasa nyaman di dekat Taeyong, itu saja. Sama seperti kasusnya pada Kak Jinyoung dulu, dan mendengar pengakuan pria itu semalampun membuatnya bahagia. Namun entah mengapa dipagi harinya ia malah merasa tidak yakin lagi. Sebenarnya siapapun itu akan mengalami hal yang sama..



"..oleh orang yang sangat dicintainya pun, perempuan itu akan memiliki kegundahannya sendiri saat ia dilamar. Apalagi kasusnya seperti kamu sekarang, tiba-tiba bilang mau jadiin dia istri. Jangan harap dia langsung percaya, jangan terlalu terburu-buru, sobat" petuah Johnny, sahabat karib Taeyong dari jaman orok sampai sekarang.

Sebenarnya Johnny juga kaget, mendengar Taeyong yang tiba-tiba bercerita tentang calon istri. Sejak kapan Taeyong terbuka soal perempuan kepadanya? Tidak pernah sama sekali.

"Aku serius John, kalau dia gak percaya ya tinggal diyakinin, kan gak ngajak nikah hari ini juga" jawab pria itu santai sambil melonggarkan dasinya yang terasa menyesakkan mendengar Johnny yang sejak tadi berpetuah panjang lebar.

Salahnya sendiri meminta pendapat pria itu yang senang berbicara banyak, namun disamping itu, Taeyong beruntung memiliki sahabat seperti Johnny yang selalu bijak dalam memberi nasihat.

My Masternim Siblings ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang