ini bukan puisi

104 7 0
                                        

Langitku jatuh dalam pekat
Melahirkan bulan kembar dalam matamu
Meniadakan ringkihku sebentar
Agar berlalu menjadi nyanyian malam

Angin tidak pernah segigil ini
Merengek tubuh pintal sebuah dekapan
Hangat kakimu pun adalah penawar
Untuk kakiku yang sering kali kedinginan

Namun aku benci ketika kau hendak terlelap
Meninggalkan keterjagaanku berbincang sendiri
Ketika banyak sekali yang ingin kubicarakan
Kenapa juga punggungmu selalu melihat wajahku?

Bahkan ketika kau sudah memasuki alam mimpi
Aku masih sibuk dengan kesepian
Bisakah, pada malam berikutnya
kau nina bobokan aku dulu?

Nyanyiankan aku dengan sunyi termerdu
Sepi ini adalah yang paling sering menyakiti

Malam telah sampai di sepertiga
Jarum jam malah seperti jalan di tempat
Padahal pagi ingin segera melahirkan matahari
Juga keterjagaanmu yang selalu meminta cium berkali-kali.

PluviophileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang