Ada yang salah dari sebuah rasa,
Yang tidak seharusnya ada.
Yang tidak pernah terlupa,
Apalagi menua.Melepaskan bukan saja perkara
bagaimana tangan berhenti menggenggam,
Mengabaikan bukan saja soal berhenti
untuk menaruh peduli.Ada hal yang lebih rumit,
Ketika hati begitu kelelahan,
berpegang pada sesuatu yang menyakitinya.
Keinginan menyudahi saja tidak pernah cukup.Sebab itu..
Cobalah untuk menarik paksa genggamku pada hati itu.
bersamamu mungkin akan lebih baik.
Berdiri sebagi seseorang yang paling mengerti.Untukmu, petrichor-ku.
Diksi yang aku benarkan.
Aksara yang kau tinggalkan,
Menghidupkanku sebagai perempuan kuat.Celoteh aksara yang terabadikan di ponselku,
Yang sengaja kau tuliskan untukku.
Meski baitku melulu bukan perihal kamu.
Jangan menaruh cemburu;Pada seseorang yang namanya sama denganmu.
Apa-apa saja yang sudah aku katakan kepadamu.
Bersamamu, Setidaknya aku bisa menjadi diriku sendiri,
Tanpa takut pada apa yang akan terjadi nanti.Untukmu, petrichor-ku.
Maaf terkadang aku mengabaikanmu.
Terima kasih untuk sabar yang tidak aku tahu.
Lalu kapan, pandangan kita bisa beradu?Bekasi, 12 Maret 2017
-Pluviophile
KAMU SEDANG MEMBACA
Pluviophile
ŞiirBukan sajak, apalagi puisi. Ini hanya hasil dari pemikiran seorang perempuan bodoh.