.1.

2K 145 12
                                    

Persahabatan dan cinta itu hal yang saling menyerempet, saking miripnya, seperti garis berhimpit di matematik. Persahabatan yang terjalin menimbulkan kasih sayang yang tak perlu diucap tapi bermakna dalam. Sama hal nya cinta, perasaan murni yang tak bisa ditebak dan tak tahu jatuh di siapa. Apa bedanya terjadi begitu saja dan hanya terjadi?
Kebanyakan orang keliru mengenai cinta dan persahabatan. Keduanya bukan pilihan yang dapat disandingkan. Kedua memiliki proporsi yang berbeda dan tak akan bisa disamakan, lantas bagaimana membandingkannya?

Cinta juga merupakan buah dari kasih sayang yang mulanya bisa dari rasa kagum, terbiasa bersama, paras ataupun bakat. Itu alamiah, tak mungkin cinta tanpa alasan. Itu kebohongan yang nyata. Dan sesungguhnya inilah yang mempengaruhi suatu hubungan nantinya.

Jika cinta karena harta, maka akan habis saat hartanya tak bersisa, saat cinta karena rupa, akan enyah saat rupanya tak lagi indah. Saat cinta karena terbiasa akan berlalu saat menemukan yang baru. Itu juga alamiah.

Dan inilah yang terjadi saat seseorang bahkan tak tahu 'kapan aku jatuh cinta padanya?', jatuh begitu dalam, karena pernah merasa seakan terbang dan yah.. Ini menjadi variabel bagi hubungan dengan yang lain juga.

Baiklah perkenalkan, Bae Suzy, gadis manis berparas cantik. Suzy seperti gadis lain bersekolah juga berteman. Sebut saja Jieun dan Krystal. Suzy dan Jieun sebenarnya bukan teman sejak kecil. Persahabatan mereka tidak dijalin seperti yang terdapat di cerita-cerita atau novel remaja yang digemari anak SMP-SMA, pertemanan sejak kecil yang bertahan sampai masa SMA, atau karena pertemanan ibu-ibu mereka atau juga karena mereka tinggal di satu kompleks yang sama lalu bertetangga. Tidak, mereka bersahabat tanpa mereka sadari sejak kapan awalnya. Suzy mengenal Jieun dari soojung atau Krystal, sahabat Suzy yang lain. Baru mengenal Jieun saat kelas 2 SHS dan secara kebetulan ditempatkan di kelas yang sama saat mereka kelas 3 SHS lalu menjadi teman sebangku yang cocok. Bisa karena biasa. Atau terbiasa karena selalu bersama lebih tepatnya.

Lain halnya dengan persahabatan antara dirinya dengan Jieun atau Krystal. Persahabatan Suzy juga terjalin dengan seseorang yang lain, sahabat lelakinya, Sehun. Sebenarnya perkenalan antara Sehun dan Suzy tak berbeda jauh dengan pertemuannya dengan Jieun, tak sengaja, mereka tak sengaja ditempatkan ditempat yang sama atau lebih tepatnya kelas yang sama saat kelas tiga SHS. Lantas apa yang membedakan persahabatan mereka? Jawabannya sederhana dan sangat klise. Layaknya pepatah sulit untuk menjalin persahabatan antara wanita dan pria. Benar-benar tak aneh, sangat awam terjadi, dan sungguh mendrama.

Sebenarnya tak heran antara dua manusia berbeda jenis bisa saling menyukai, apalagi mereka berparas menawan. Cantik dan tampan. Benar visual keduanya sangat diatas rata-rata, bahkan dari segi fisik keduanya cocok jika disandingkan, itu menurut orang-orang yang melihat. Jika dilihat lagi, tak ayal semua yang melihat akan menjawab mereka pacaran saat mereka menjadi saksi bagaimana interaksi keduanya. Berduaan, berkumpul bersama, berteman dengan teman masing-masing. Maksudnya Sehun berteman dengan teman Suzy begitupun sebaliknya. Mereka bahkan sering skinship di muka umum. Eit, jangan bayangkan skinship yang agak anu, maksudnya saling berpegangan tangan, mengelus rambut, mencubit pipi atau sekedar mencubit hidung saja sebenarnya. Tapi tetap saja, tak mungkin kan skinship begitu dilakukan orang tak saling kenal atau tak akrab.

Ah ya, bicara akrab, Suzy maupun Sehun tak akan mampu menjawab pertanyaan yang menanyakan sejak kapan keakraban mereka terjalin. Itu hanya terjadi begitu saja tanpa dapat dicegah keduanya atau siapapun. Tak sengaja? Mungkin, atau mungkin garis takdir sepertinya lebih tepat.

Tak ada yang aneh dari keduanya, kan sudah dikatakan kisah mereka tak seperti drama atau cerita roman kelas kakap yang para tokohnya selalu dalam keadaan yang dramatis meski logis. Suzy layaknya anak remaja pada umumnya, bukan seorang yang anti sosial atau kesulitan berteman atau bahkan korban bullying. Dia bukan pula anak terlampau populer di sekolah yang jika di cerita roman pada umumnya akan mendapatkan perhatian terlampau berlebih dari para teman satu sekolahnya yang selaku figuran itu. Begitupun Sehun, meskipun dia anak yang lumayan populer, Sehun bukan tipe yang akan mendapatkan makanan gratis tiap hari dari seorang gadis pengagum atau mendapatkan hadiah di meja atau surat cinta puitis di loker miliknya, tentu kepopulerannya tak semenyenangkan itu.

Hardly EasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang