'Seokjin Hyung akan ikut ke Korea.'
Jungkook terus mengulang informasi yang ia dapatkan dari ibunya terus-menerus. Berita yang mengejutkan bagi Jungkook. Setelah 2 tahun terakhir, akhirnya Jin kembali ke Korea. Kembali bertemu dengannya. Jungkook merasa senang, sangat. Tapi, entahlah, meski ia berusaha keras menampik pun, tak berguna. Terselip perasaan was-was di hatinya.
'Sudah hampir 3 tahun lewat.' Jungkook terus mengulang kalimat itu diantara rasa was-wasnya. Tapi tak berhasil membuat gelisahnya pergi.
Jujur saja, Jungkook masih meyakini keyakinannya bahwa Jin menyukai Suzy. Atau karena sudah lama katakanlah dengan Jin masih menyukai Suzy.
Meskipun Jin tak pernah mengakui dan malah menyangkal tentang perasaannya pada Suzy, Jungkook yakin, Jin memang menyukai Suzy. Hanya saja waktu itu semuanya tak sesederhana itu. Seakan takdir menyusun benang kusut yang tak mudah dilerai.
Jungkook gelisah, ia mulai mondar-mandir tak jelas. Sial ia tak bisa tidur.
Ia kini memutuskan untuk tidur di Rumahnya sendiri setelah 4 malam menginap di tetangga alias rumah Suzy. Eommanya bilang tadi bahwa besok ia memutuskan untuk pulang lebih awal dan membawa serta Jin. Memang rencananya Eomma Jungkook akan menjaga Jin selama 2 minggu penuh. Tapi, kini entah mengapa justru mengatakan perubahan rencana dan sangat dadakan.Besok, ia harus bangun pagi dan Jungkook tadi sudah memastikan bahwa rumahnya aman sentosa dan tak ada cucian menumpuk--meski sebenarnya pasti bersih toh Jungkook menghabiskan hidupnya di rumah Suzy belakangan ini-- sehingga saat besok Eommanya pulang ia tak akan kena ceramah seharian full dan berujung disindir selama berbulan-bulan mengenai betapa joroknya Jungkook dan bla bla bla..
Jungkook mulai mencoba menenangkan diri. Ia lantas memaksakan matanya untuk terpejam. Bahkan Jungkook juga menyalakan musik yang mendayu-dayu agar ia cepat mengantuk. Bagaimanapun juga, besok ia harus bersiap lebih lanjut menyambut Hyung kesayangannya.
««««««
Suasana di Kelas terasa tak nyaman bagi Suzy juga Sehun. Ini bahkan sudah hampir seminggu lewat setelah percekcokan antara Suzy dan Sehun. Hoseok yang sebelumnya menanyakan perihal masalah ia dan Sehunpun kini hanya bisa memantau apa yang terjadi antara Sehun dan Suzy. Meski Hoseok penasaran dan ingin penjelasan yang benar mengenai apa yang terjadi ia mencoba untuk menahan diri. Hoseok sadar, ia hanya pihak ketiga antara keduanya.
Suzy memang masih terlihat seperti biasa, tak banyak bergaul dengan yang lain dan justru terlihat makin akrab dengan Jieun. Hampir terlihat normal seperti Sehun yang juga sama-sama dingin. Pokoknya sekilas seakan semua hal berjalan seperti biasa. Bedanya, tak ada Sehun yang ketahuan sedang terlihat mengobrol dengan Suzy secara diam-diam. Tak ada moment yang terjadi antara Sehun dan Suzy. Tak ada Suzy yang membeli roti untuk Sehun. Juga tak ada Sehun yang menjahili Suzy saat jam kosong. Bahkan Sehun dan Suzy tak pernah menatap satu sama lain lebih dari 2 detik. Mereka... Hanya saling melewatkan.
Jieun juga merasakan atmosfer aneh itu. Meski ia tak cukup akrab dengan Sehun, Jieun cukup paham mengenai aura aneh diantara kedua sejoli itu. Seakan ada sesuatu yang mengganjal terjadi antara Suzy dan Sehun. Awalnya ia tak berniat mencari tahu. Karena sedari awal Jieun hampir tak pernah ikut campur mengenai hubungan Sehun dan Suzy. Paling-paling hanya ikut mengejek Suzy saat Suzy membelikan makanan untuk Sehun atau saat Sehun memberikan aksesoris lucu untuk Suzy, itupun ia ikut-ikutan Krystal dan Jinri.
Tapi kini, Jieun gemas melihat Suzy dan Sehun yang terlihat seperti orang asing. Hell, sebenarnya apa yang terjadi pada kedua orang yang terjebak friendzone itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hardly Easy
Teen Fiction[Slow Update] Jika ini sulit maka tak akan semudah ini untuk berawal Jika ini mudah maka tak akan sesulit ini untuk berakhir