.9-1.

361 62 12
                                    

Suzy dan Taehyung sedang hang out bersama lagi. Belakangan, memang keduanya cukup dekat. Waktu 4 bulan berlalu semenjak  Jungkook resmi menjadi siswa Kirin High School. Terhitung 3 bulan lebih Taehyung mengenal Suzy secara langsung. Tak dapat diragukan memang seorang social butterfly seperti Taehyung.

"Noona?" tanya Taehyung yang kini duduk di samping Suzy. Mereka selesai bermain game di PC room tadi.  Bahkan kedua belum pulang dan memutuskan untuk istirahat di Cafeteria yang memang tersedia di PC room tersebut.

"Heum?" jawab Suzy. Tanpa menoleh pada Taehyung yang duduk di kursi panjang yang juga ia duduki.

Taehyung memandang Suzy dengan lekat. Terlihat keringat masih berada si sekitar dahi juga sekitar pipi Suzy. Cantik. Juga ekhem.. Err sexy.

Suzy yang merasa diperhatikan menoleh.
"Ada apa, Tae?"

Taehyung masih bungkam. Enggan berkata hanya bibirnya yang mengulum senyum.

Suzy merengut. Menyentuh pipinua ringan dengan ujung-ujung jarinya. Takut ada apa-apa di wajahnya.

Taehyung tertawa, bukan tawa mengejek melainkan tawa manis gemas.
"Padahal kita hanya main game komputer, tapi Noona sebegitu berkeringatnya." ucapnya kemudian.

Suzy membulatkan bibirnya lucu. Tangannya menyentuh kening, namun tak sempat karena sebuah kain lebih dulu mendarat di kepalanya dengan asal hingga menutupi kening.

"Jangan pakai tangan, kita mau makan, jorok tahu!" Taehyung sang pemilik sapu tangan maroon itu berkomentar.

Suzy yang tadinya hendak mengusap keringatnya justru mengambil sapu tangan maroon itu dengan lesu.

'Jangan langsung diminum begitu. Pakai sedotan sana. Dasar jorok!'

Sekelebat bayangan itu terngiang.

Taehyung yang menyadari raut Suzy berdeham. Tangannya menggapai tangan Suzy yang menggenggam kain maroon miliknya.

"Noona, kenapa bengong? Sini, kemarikan." Taehyung merebut paksa sapu tangannya dari Suzy meski tak entah apakah dikatakan memaksa karena tadi bahkan ia bisa dengan mudah mengambil kain itu. Seakan Suzy tak berniat menggenggamnya dengan benar.

Tanpa banyak kata, Taehyung lalu mengelapkan sapu tangannya pada keringat yang menempel di wajah Suzy. Terasa tubuh Suzy tersentak. Taehyung tersenyum menyembunyikan perih. Sadar bahwa pikiran Suzy tak bersama tubuhnya.

Suzy hendak mengambil alih Taehyung atau setidaknya ia ingin melayangkan protes, tapi entah mengapa ia seakan membeku.
"Tae.. "hanya itu yang keluar dari mulutnya.

Suzy mendengar gumaman lirih Suzy. Tapi ia masih fokus membelai wajah Suzy. Suzy secara refleks menoleh ke arah Taehyung saat Taehyung kesulitan meraih sisi lain wajahnya. Taehyung terdiam. Gerakannya bagaikan di pause saat Suzy menoleh.

Lalu seakan tombol play di pencet, ia melanjutkan mengelap keringat Suzy. Bibirnya tersenyum sangat manis tapi matanya menghindari Suzy.

"Noona, kau benar-benar seperti anak kecil.  Tepat seperti kata Jung--" Senyum Taehyung memudar. Gerakannya juga berhenti, kali ini bukan pause. Ia seperti di stop, tangannya yang tadi sibuk mengoleskan sapu tangan ia turunkan.

Taehyung berdeham. Tangannya mengenggam erat sapu tangan maroon yang ia pegang. Dadanya berdetak kencang. Ia memejamkan mata dengan kepala tertuju ke bawah.

Beberapa orang terlihat memasuki Cafeteria. Terlihat gerombolan anak remaja laki-laki duduk dekat dengan kursi pojok yang mereka duduki.

"Noona, aku serius." ucap Taehyung langsung menusuk tepat di manik Suzy saat ia menegakkan kepalanya.

Hardly EasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang