Suzy sedang berjalan sendirian, ia putar arah dan kembali ke sekolah karena meninggalkan seragam olahraganya di kelas. Suzy lupa membawa tas jinjing yang berisi seragam olahraganya, ia hanya memakai ranselnya lalu pulang hingga kini terpaksa harus kembali ke sekolah.
Koridor terasa sepi, wajar saja kan waktu pulang sekolah sudah lewat. Tapi, ada beberapa anak yang bermain bola di lapangan, setidaknya Suzy tak sendirian di sekolah.
Saat sampai di depan kelas, Suzy cemas, takut pintu kelas sudah dikunci. Namun, samar-samar Suzy mendengar beberapa orang yang mengobrol. Suara mereka cukup kencang dan keadaan yang sepi membuat tawa seperti kuda itu makin nyaring. Suzy sepertinya kenal tawa itu.
"...Putus." itu kata yang tak sengaja Suzy dengar. Suzy tak berniat menguping, tapi ia tak enak kalau tiba-tiba masuk dan membuat suasana awkward.
"Ya! Ya! Ya! Daebak!! Lalu, setelah putus kau mau mencari target baru?" tanya si tawa nyaring--Hoseok.
"Wah, tentu saja harus! Siapa, Hun?" Kai bertanya pada Sehun sambil menepuk pundak Sehun.
"Aku melihat beberapa yang lumayan di kelas." jawab Sehun acuh.
"Mwo? Di kelas kita?" tanya Hoseok.
"Ya, seperinya menyenangkan mencoba dengan gadis yang sekelas. Biasanya aku tak dapat yang sekelas." jawab Sehun lagi. Lalu terdengar tawa ketiganya menggelegar.
"Ya, ya. Kuakui ada yang lumayan di kelas ini." sahut Hoseok sambil melipat tangannya. Sedangkan Suzy sedari tadi menunggu di luar sesekali mengintip dari jendela menunggu momen yang pas untuk masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hardly Easy
Teen Fiction[Slow Update] Jika ini sulit maka tak akan semudah ini untuk berawal Jika ini mudah maka tak akan sesulit ini untuk berakhir