kiddos ride

298 51 101
                                    

"C'mon, walk a little faster, grandpa Michael." Calum dengan jahilnya terus menerus meledek Michael yang dibalas tekukan pada wajah lelaki berambut ungu galaxy itu.

"Shut up you, kiwi. I sacrificed for you, and is this what I actually can get in return?" Nada bicara Michael meninggi di ujung kalimatnya.

Aku, Luke, Calum dan Ashton sekarang sedang berusaha keras menahan tawa kami karena melihat Michael. Kocak deh, dia jalan dengan membungkukkan badannya ke depan yang membuat bokongnya yang basah lepek, sedikit nungging ke belakang dan kakinya terbuka dengan lebar seperti opung-opung.

Tinggal tambah sarung sama peci nih.

Jadi bang haji Mustofa Clifford Irama.

Aku dengan ke empat lainnya tetap melanjutkan langkah kami memasuki semacam lorong pada kawasan The Mysterious Island seperti yang ada pada karya fiksi Jules Verne tentang petualangan Kapten Nemo. Tidak, bukan Nemo seekor ikan badut yang terpisah dari papanya, tapi Kapten Nemo pada film 20,000 Leagues Under The Sea.

Dan kerennya adalah gunung berapi buatannya ternyata benar-benar bisa meletus! Tadi Michael yang sangat tidak sabaran ingin ke sini, tapi sekarang dia malah sibuk memegangi bokongnya sambil jalan nungging. Dan itu membuat setiap anak kecil yang lewat meledek menertawakannya dan berakhir dengan umpatan Michael.

Kami mengantri menunggu giliran kami untuk menaiki wahana Journey to The Center of The Earth, semacam sebuah kereta yang membawa kita memasuki goa buatan. Aku berdiri di samping Luke dengan sedikit bersandar. Michael dituntun oleh Ashton. Sedangkan Calum? Seperti biasa, hidupnya sendirian terus kayak kiper.

Kata calum jojoba.

Jomblo jomblo bahagia.

"Oh god, you're wasting time." Ashton yang dari tadi sabar menuntun Michael sekarang terlihat mulai kesal.

"Shut up," jawab Michael tidak peduli. Kedua kakinya tetap melangkah dengan sangat hati-hati karena katanya bokongnya mulai keram, sedangkan tangan kanannya tetap menarik tangan Ashton yang membuat mereka berdua terlihat seperti kakek dan cucunya.




Setelah beberapa menit akhirnya kami mendapat giliran untuk menaiki kereta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah beberapa menit akhirnya kami mendapat giliran untuk menaiki kereta. Luke di sampingku, dan disusul di belakangku ketiga bopung lainnya.

"Oh god it's so dark. What if crocodiles are there inside waiting for meat? And Skye, we are meat! What if they eat us? And we all die here?" ucap Luke memberi tahuku tentang teori prediksinya yang sama sekali tidak terdengar masuk akal. Ia memelukku erat dengan muka panik sesaat perahu kami mulai masuk ke dalam goa. Aku tidak menjawabnya, hanya tersenyum dan memasang seat belt yang disediakan.

Butuh mamih Liz nih dia.

Kereta mulai bergerak sedikit demi sedikit. Sebenarnya biasa saja, seperti menaiki wahana roller coaster hanya saja ini di kelilingi dengan segala hal bertema inti bumi, serta tidak ada liukan terbalik. Tapi aku tidak tahu kenapa Calum terlihat sangat tegang seperti orang yang menahan buang hajat selama seminggu.

Screwed Up Honeymoon | l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang