broke-asf luke

270 55 60
                                    

"Listen, it definitely ain't my fault, okay? If only he was as smart as I was, I'm pretty sure he didn't need to pay for that damn iPad." Michael terus berjalan di depanku saat aku tidak henti mengomelinya atas insiden di restoran tadi.

Ya, insiden soal mereka berempat menekan asal setiap opsi pada ipad yang berakhir luke harus bayar mengganti ipad yang dirusaknya.

Pada awalnya kami tentu saja menolak untuk mengganti, terutama Michael yang terus membela Luke karena menurutnya kesalahan ada pada iPad, bukan Luke.

Tapi akhirnya kami pasrah membayar setelah mendengar tawaran lain si manager restoran  untuk mengganti iPadnya. Ia meminta kita untuk menjadi tukang bersih untuk sehari jika tidak mau mengganti.

Ya kali gitu luke ngobok ngobok wc?

'Ganteng ganteng cleaning service' ntar.

Tapi malang nasib Luke, karena dia harus mengganti dengan uang patungan dia dan aku karena menurut yang lain itu salah Luke sendiri.

"That's fine, Skye. At least I don't have to clean up the toilet and be a maid for a day," ucap Luke positif.

Aku mengadahkan kepalaku ke arahnya sambil menghela nafas berat. "Yeah, I know that. But still, it got me mad. They messing up everywhere. Fuck you Calum for your idea to follow us to japan."

"I heard that, Skye. No swearing," ucap Ashton tiba-tiba yang berjalan di sebelah Calum.

Omong-omong setelah dari Sushizanmai, kami berlima sekarang sedang berjalan santai menyusuri keramaian Shibuya.

Kami sibuk berjalan masing-masing. Calum, Michael dan Ashton sibuk mengedip-ngedipkan matanya seperti om-om pedo pada setiap gadis Jepang imut yang lewat. Sedangkan Luke berjalan berdampingan denganku yang masih menggerutu. Dengan sabarnya dia selalu menghiburku dengan hal sederhana, seperti mencubit-cubit hidungku atau mengecup tanganku yang ada pada genggamannya.

BRUKK

Hidungku dan ketiak Ashton tiba-tiba saja bertabrakan karena dia yang mendadak menghentikan langkahnya. Sialnya dia memakai baju tidak berlengan. Dan berkeringat.

Aduh mabok.

Yah naik dah gua.

Dia berhenti melongo tepat di depan sebuah kedai yang cukup ramai, diikuti Michael dan Calum. Tanpa meminta persetujuanku mereka ikut mengantri seperti yang lain. Termasuk Luke. Aku heran bagaimana caranya dia bisa makan banyak tapi badannya tetap seperti tiang sutet begitu.

"What now?" tanyaku kesal.

Calum menyipitkan matanya yang  sudah sipit. "Are you blind or something? Of course we are queuing up to buy these crepes."

Loh makanan yang tadi dimakan kemana?

Jadi kentut?

Santa Monica Crepes. Jujur saja awalnya aku memang tidak tertarik untuk makan apapun lagi. Tapi saat aku lihat seseorang yang selesai mengantri dengan membawa crepes membuatku ngiler seketika.

"Um okay, let's give it a try." Aku melipatkan kedua tanganku di depan dada dan ikut mengantri.

Setelah beberapa menit mengantri, akhirnya tiba giliranku dan Luke. Kami memesan 2 Strawberry Banana Ice. Tapi saat Luke merogoh dompetnya, wajahnya mendadak panik berwarna hijau seperti adudu.

"What's wrong, Luke?"

"We run out of yen."

Astaga ya, aku baru ingat, uang yenku dan Luke habis hanya karena mengganti iPad sialan tadi. Aku baru saja hendak meminta uang kepada Ashton, tapi ternyata ketiga dari mereka sudah tidak di sekitarku. Aku mulai panik saat antrian di belakangku mulai marah-marah.

Screwed Up Honeymoon | l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang