departure

665 104 146
                                    

"Luke, we need to get ready

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Luke, we need to get ready. We only have 5 hours, you don't want to miss the flight, right?" Aku berbicara agak keras dengan tanganku di pinggang. Dia seharusnya juga merapikan barang-barangnya bukan berjongkok melongo dengan Ashton memperhatikan Michael dan Calum bermain fifa.

Ini dia ketempelan setan apa deh.

Ashton, Calum dan aku adalah tiga bersaudara. Tapi dari kami ber3 hanya Calum yang memiliki mata kecil dan hidung mirip jambu air. Dulu katanya mama dulu pernah ribut sampe adu jambak sama cici cici yang jual jambu air di toko depan.

Dan omong-omong sejak SMP  Calum mulai berteman dengan Michael dan Luke, yang sekarang sudah jadi cimit-cimit sahku:3

"Wait a minute, Skye. You just married him few days ago. But you are already as sassy as a mom with 3 children. Oh c'mon." Tidak, itu bukan Luke yang menjawab. Melainkan Michael. Dia mengambil alih pertanyaanku.

Aku merengut kesal mendengar jawaban Michael. Tapi sudah cukup kebal juga mendengarnya.

"He's right, Skye. You can get yourself ready first," jawab Luke. Apa ini? Dia malah memihak Michael?

Awas ya mike-rofon pelunas hutang.

Mukaku tambah bertekuk kesal. Aku pun memutuskan meninggalkan mereka di ruang tengah dan pergi ke kamar merapikan barang bawaan.

Aku menyiapkan koper besar maroonku. Sengaja yang besar, supaya tidak banyak tas bawaan. Baru saja aku hendak memasukan beberapa baju ke dalamnya, kemudian Luke datang dengan wajah datar tidak bersalahnya.

"Is everything done?"

Aku menoleh dan menyipitkam mata. "Yes, if only you would help me pack the suitcase up instead of watching Calum and Michael playing fifa."

Luke terlihat tidak bersalah sama sekali. Dia hanya senyum dengan senyuman canggung senjatanya itu. Bukannya membantu dia malah berdiri di depan kaca, merapikan rambut 'cantiknya' itu, mengacaknya, lalu dirapikan lagi, diacak lagi dan begitu seterusnya.

Aku sudah capek menyuruhnya.

Terserah anaknya Liztrik mau apa.

Setelah beberapa menit aku pun selesai memasukan barang-barangku dan Luke.

"Ready?" tanya Luke sumringah.

Aku mengangguk menjawab.

Luke lalu menyeret kopernya keluar kamar dan aku mengikutinya dari belakang menuju ruang tengah.

"Ash, you have to drive me and Skye to the airport," pinta Luke.

"In a bit, Luke. It's my turn to play now. You can go with Michael or Calum."

Michael? Yang benar saja. "No, definitely no. I'm not sure I and Luke will be fine on the way if Michael who drives."

"I don't even want to drive you there," sela Michael. Jawabannya benar-benar membuatku ingin membakar rambut warna ungu galaxy yang terlihat seperti ayam ayam yang dijual di SD bukannya keren.

Akhirnya Calum mengalah, ia bangkit dari duduknya dan mengambil kunci mobil. "Better thank me you two. I don't know how but I have to get more souvenirs than Michael or Ashton will."

Oh ga ikhlas ternyata hm.

Luke mengangkat kedua bahunya menjawab Calum. Kami bertiga pun jalan menuju mobil. Calum membuka bagasi mobilnya dan aku memasukan koperku.

Baru aku membuka pintu mobil ingin masuk, tiba-tiba Michael dan Ashton sudah berdiri dibelakangku. Dengan ransel.

"Where are you guys going?"

"We're gonna sleepover at Calum's house, now get out of my way, Skye," jawab Michael mendorongku ke samping kemudian masuk dengan rusuh ke dalam mobil mendahuluiku. Disambung Ashton.

Tenang Skye beberapa jam lagi kau tidak harus melihat orang-orang ini dalam 7 hari ke depan.

Seisi mobil selama perjalanan menuju bandara sangat berisik dan sesak. Seperti biasa, mereka pasti bernyanyi pada setiap lagu yang terputar di radio, termasuk Calum dan Luke yang duduk di kursi depan. Ditambah barang bawaan Michael dan yang membuat mobil tambah sesak.

Setelah 2 jam akhirnya kami sampai di Kingsford Smith Airport. Aku dan Luke pun keluar dan mengambil koper di bagasi.

"Have a great honeymoon you tqo'! Don't forget to record it when you both are 'having fun!" ucap Michael berteriak melongokan kepalanya keluar dari jendela. Aku hanya memutar bola mataku ke arahnya.

"And don't forget, my souvenirs. You can bring me Tokyo Tower if you want to," giliran Calum berbicara.

"Safe flight, you two. We'll miss ya," dari semua jawaban, hanya jawaban Ashton yang terdengar normal.

"Bye guys!" Ucapku dan Luke sambil melambaikan tangan sesaat mobil mereka beranjak pergi.

Aku dan Luke pun berjalan masuk ke dalam bandara sambil menyeret koper. Memasuki terminal 1 untuk keberangkatan internasional. Tetapi seperti ada yang ganjal yang membuat Luke terus menerus menengok ke belakang.

Screwed Up Honeymoon | l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang