6. Kabut Hitam

47.1K 4.7K 281
                                    

#Untuk menemani weekend kalian yang hanya di rumah saja. Silahkan baca! Jangan lupa Votement.

***

Jeritan kesakitan memekakkan telinga. Makhluk-makhluk dari segala jenis, bentuk dan ukuran berjalan tertatih. Punggung layunya menopang beberapa benda berat. Lelah sedikit, akan mendapat cambukan dari sang penjaga. Mereka adalah makhluk yang cukup sial menjadi budak di dunia Legendary. Para penduduk lemah yang membangkang tidak mengakui bahwa Dosta adalah penguasa Legendary Land.

"Makhluk lemah, cepat kerja!"

Ctiiiiiaaarrrrr!!!

Satu cambukan bergerigi dilayangkan ke salah satu makhluk yang tak becus menjalankan tugas. Tubuh makhluk itu sudah terlalu lelah dan memutuskan beristirahat.

Makhluk itu meringis. Perih. Tetapi ia tak bisa melawan Orpha. Monster tinggi besar dengan otot seperti beton padat itu merupakan salah satu dari anak buah andalan sang kegelapan. Orpha si makhluk bengis ditugaskan sebagai pemimpin pengawas para budak.

Para budak tersebut ditugaskan mengumpulkan barang tambang serta bahan-bahan makanan bagi makhluk-makhluk yang senantiasa mematuhi sang kegelapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Para budak tersebut ditugaskan mengumpulkan barang tambang serta bahan-bahan makanan bagi makhluk-makhluk yang senantiasa mematuhi sang kegelapan. Karena, seperti yang diketahui bahwa hampir sebagian wilayah Legendary Land begitu gersang. Hitam pekat. Tak ada tumbuhan yang hidup. Semuanya musnah. Sumber pangan sebagian besar makhluk legendary land telah mati. Membuat para makhluk di dalamnya kelaparan. Hanya makhluk yang beruntung dan cukup mempunyai kekuatan bisa bertahan atau memilih melarikan diri berpindah haluan ke dunia manusia.

Di belantara hutan Legendary, dua maklhuk meneropong para makhluk yang dijadikan budak. Mereka bertengger di atas pohon.

"Sang kegelapan hanya bersembunyi di balik anak buahnya. Pyuhh pengecut." Cebik salah satu siluman, meloncat ke bawah meletakkan teropongnya kembali.

"Jaga bicaramu Krok!"

Siluman kerbau itu tak mengindahkan. Memutar bola mata malas kala sang teman menegurnya. Ia lantas berdiri. Menatap menantang.

"Dia selalu mengandalkan anak buahnya untuk melakukan misi. Dia selalu bersembunyi di kastilnya dan di balik topeng konyolnya. Sesungguhnya ia makhluk rumahan yang ber... "

Belum ada satu detik, mendadak mata siluman kerbau itu membulat. Otot-otot matanya menyembul nyaris keluar dari tempatnya. Tubuh liatnya menegang, terasa sesak. Sesuatu sudah mencengkeram seluruh tubuhnya.

****

Dosta duduk bersila. Dia memang jarang keluar dari kastil. Tetapi ia bisa melakukan hal yang sungguh tak terduga. Menakjubkan sekaligus menyeramkan.

Dosta memejamkan mata. Sedetik kemudian, kabut hitam perlahan-lahan muncul dari dalam tubuhnya. Asap hitam itu kemudian terbang. Keluar menuju penjuru Legendary Land.

Ya.... Raga sang kegelapan masih di sana. Namun tidak dengan jiwanya. Dia bisa berada dimana-mana, dalam bentuk berbeda, dalam wujud siapa saja. Dan saat ini ia menjelma sebagai udara kosong. Tak sengaja mendengar salah satu makhluk rendahan menyepelekannya.

FALCONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang