11: Kiss

73 7 6
                                    


  "Sweet and warm. That's our first kiss!"  

.

.

.

Tangannya menenteng sebuah tas. Berjalan sambil mengunyah permen karet rasa beri adalah kebiasaannya. Tidak lupa pula sumpit yang mengikat rambutnya ke atas, itu adalah ciri khasnya.

Langkahnya terhenti di depan ruang radio. Ia terlihat melongok sebentar ke dalam. Terlihatlah Seulgi yang melambaikan tangan kepada Chaerin.

"Jika hal ini akan menimbulkan masalah. Semua ini kesalahanmu yang telah mengizinkanku bukan?" kata Caerin sambil menunjukkan sebuah cengirannya yang membuat Seulgi muak.

Seulgi terlihat memutar bola matanya dengan enggan. "Aku mengajukan ini karena aku termasuk jajaran fans-mu. Ingat itu setelah ini kau harus mentraktirku ddeokbeokki di kedai Gangnam. Arra?" ucap Seulgi yang dijawab dengan sebuah anggukan oleh Chaerin.

"Aku mengiyakanmu supaya negosiasi kita lebih cepat. Aku tidak percaya, dia tidak pernah sekalipun menerima atau menjawab telepoon dariku. Sebenarnya dia punya hati atau tidak sih?" ucap Chaerin menggerutu sebal.

"Kau tahu 'kan terkadang dia itu menyebalkan. Ya seperti itulah dia. Jadi jangan terlalu berharap banyak darinya. Jika kau membayangkan kau akan berpacaran seperti drama televisi, kau akan menyesal akut karena hubunganmu jauh sekali seperti hubungan di drama televisi," ucap Seulgi panjang kali lebar.

"Arraseo.... arraseo,"

"Panggilan untuk ketua OSIS Do Kyungsoo dari Kwon Chaerin, sekali lagi panggilan untuk ketua OSIS Do Kyungsoo untuk Kwon Chaerin. Diharap menemui Kwon Chaerin di taman belakang sekolah. Kwon Chaerin akan menunggu karena bersangkutan dengan hal yang sangat mendesak. Sekali lagi untuk Do Kyungsoo diharap menemui Kwon Chaerin di halaman belakang sekolah bersangkutan dengan hal yang mendesak."

Suara Kwon Chaerin saat itu membuat seluruh siswa menghentikan kegiatan yang mereka sedang lakukan. Tak pelak kejadian itu membuat banyak siswa membelalakkan matanya dengan kaget. Ada beberapa dari mereka yang bahkan mengumpat karenanya.

Itu juga terjadi dengan beberapa anggota OSIS yang sedang mengadakan rapat di ruang OSIS. Mereka semua menghentikan aktivitasnya hanya untuk memandang ketua mereka yang sedang mengatupkan rahang. Mungkin setelah ini pulpen yang sedang dipegangnya patah akibat saking kuatnya ia mencengkeramnya.

Mata Kyungsoo membulat kemudian ia pejamkan matanya sambil mendesah menahan amarah yang sudah sampai ke ubun-ubun. Beberapa anggota OSIS juga terlihat kasak-kusuk tentang hubungan Chaerin dengan Kyungsoo yang semakin hari semakin membuat orang penasaran.

Tidak ada konfirmasi tentang hubungan keduanya. Hanya beberapa gosip saja yang berhembus. Membuat seluruh siswa bertanya-tanya, apalagi kedudukan Kyungsoo sebagai ketua OSIS membuat seluruh sekolah lebih antusias lagi.

"Ketua apakah kau sebaiknya menemuinya dahulu?" ucap salah satu anggota.

"Biarkan saja dia." Ucapnya sambil meneruskan rapat untuk persiapan rapat komite siang hari. "Kenapa penyakitnya kumat lagi?" ucapnya sambil menahan rahangnya.

"Sebenarnya apa hubungan kalian?" ucap Jiyeon. Yap, kelihatannya gadis itu yang paling ingin tahu.

Mata Kyungsoo membulat, rahangnya mengatup lagi. Nafasnya ia hembuskan perlahan kemudina menjawab pertanyaan Jiyeon dengan tenang. "Tidak ada. Kita teman."

CarameloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang