13: Unfair

12 1 0
                                    



Anway, take care of yourself”

Melihat Chaerin murung sepertinya hal yang buruk. Kakinya yang terkilir mungkin alasannya bersikap seperti itu. Ia murung karena tidak bisa bergerak dan berpindah tempat sesuka hatinya.  Membuat Chaerin kembali ceria mungkin satu-satunya tujuan mereka saat ini. Mereka mempunyai ide gila. Dengan membawa troli dari klub tennis mereka menuju ke kelas Chaerin. Walau pada awalnya mereka harus terkena omelan karena membuat bola tennis berserakan.

“Chaeng-a!” panggil Bakhyun dari ambang pintu. Chaerin yang duduk di bangkunya sambil menopang dagu itu memandang Baekhyun dengan malas. Bukan saatnya main-main pikirnya. “Hey, tidak seharusnya kau murung!”

Kemudian Chanyeol, Seulgi dan Chen menampakkan diri mereka satu persatu. “Ayolah Chaerin! sampai kapan kau murung seperti itu?” kali ini Chen buka suara.

Chaerin mendengus sambil menggoyangkan seblah kakinya yang tidak terkilir. “Kami juga mempunyai kejutan untukmu!” kata Seulgi. Ia kemudian mendorong Kyungsoo, membuat lelaki itu menggerutu. Tetapi langsung saja Seulgi mencubitnya.

Wajah Chaerin kali ini tambah suram dari yang biasa. “Ayolah Chaeng, maafkan dia!” Sehun muncul dengan memasukkan saku ke celana.

Chanyeol terlihat memelas, “Maafkanlah dia! Maklumi dia, dia ‘kan bodoh.”

“Maafkan aku, Kwon.” Ucap Kyungsoo dari ambang pintu dengan lirih. Kemudian Seulgi mendorong badan Kyungsoo. Kyungsoo refleks melotot ke arah Seulgi. Kemudian Seulgi mengibaskan tangannya meminta Kyungsoo untuk menghampiri Chaerin.

“Kwon, maafkan aku ya! Ayolah. Aku sungguh tidak tahu.” Masih ingatkah kalian tentang kejadian tersebut. Tentang Kyungsoo yang memberikan bunga kepada Chaerin. Ternyata bunga itu memiliki arti berduka. Lucu bukan? Baru kali ini melihat Kyungsoo memohon.

Chaerin memandang Kyungsoo dari atas sampai bawah. Merasa jijik sekaligus ingin menahan tawa karena wajah Kyungsoo yang memperlihatkan ekspresi yang berbeda dari yang biasanya. “Chaerin mau tidak?” tanya Kyungsoo.

“Mau apa?” ucap Chaerin sambil mengerutkan dahi.

“Memaafkanku.”

“Baiklah… baiklah,” ucap Chaerin. “Melihatmu memohon adalah hal yang tidak ingin kulihat lagi seumur hidupku.” Kyungsoo menunjukkan eksprrsi leganya untuk beberapa sebelum Chaerin menyelanya, “Tapi ada satu syarat! Belikan aku susu pisang.”

Chanyeol, Bakehyun, Seulgi, Chen dan Sehun tertawa mendengar penuturan Chaerin. Mereka tergelak untuk beberapa saat.

“Gampang, dia akan memberimu satu kardus!” ucap Sehun sambil tertawa. Kyungsoo melotot ke arah Sehun seperti ingin menerkamnya. Tapi Sehun memperlihatkan wajahnya yang pura-pura tidak tahu menahu.

“Ayo ke kantin! Aku akan menraktir kalian tteokboki.” Boss Sehun, sepertinya akan menraktir mereka merayakan Chaerin yang kembali mempunyai mood yang bagus.

“Aku bagaimana?” protes Chaerin.

“Sebenarnya kami bisa saja menyuruh Kyungsoo atau Sehun menggendongmu. Tapi kami tahu ini sekolah jadi kami menyiapkan sesuatu,” ucap Chen.

Sehun dan Kyungsoo saling pandang mendengar penuturan Chen. Kemudian Chanyeol mendorong sebuah troli. “Kami butuh pejuangan untuk mendapatkan ini kau tahu?”

“Maksudmu aku naik ini?” ucap Chaerin. Ia terlihat antusias kali ini.

Mereka berjalan melewati lorong dengan tatapan aneh para murid. Chaerin snagat antusias, ia terus mengembangkan senyumnya dan mereka pun saling melempar candaan satu sama lain. Menurutnya, walaupun ide ini gila tetapi naik ke troli seperti ini menyenangkan. Seperti kembali ke masa kecil saat ibumu mendudukkanmu ke troli belanjaan bersama tumpukkan barang yang lain. Tak jarang kau memakan belanjaan ibumu bukan? Entah kenapa Chaerin sedikit merindukan masa-masa itu.

CarameloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang