“People come and go. Let them go and wish them the best of luck”
.
.
.
“Yeoboseyo?”“….”
“Samcheon?”
“…..”
“Ani… dia tidak bersamaku”
“…..”
“Ne… ne algeusseumnida”
Saat itu juga Sehun langsung mematikan ponselnya. Dengan terburu ia meraih jaket kulitnya. Wajahnya kebingungan, tangannya gemetar. Baru saja ia menerima telepon dari ayah Chaerin yang mengabarkan bahwa Chaerin menghilang. Ini sudah hampir tengah malam dan Chaerin belum kembali ke rumah sejak pulang sekolah.
Ayahnya mengabari setelah mendapat telepon dari ibu Chaerin saat sedang dinas. Sesekali Sehun menggurutu tidak jelas. Kemudian ia segara menyambar kunci mobilnya. Ia akan mencari di tempat yang mungkin Chaerin datangi. Entah kemanapun ia akan berusaha mencari Chaerin.
Ia percaya pada Chaerin bahwa ia tidak akan melakukan hal yang bisa saja melukai dirinya. Walaupun kemungkinnan itu bisa saja terjadi dikarenakan kejadian tadi siang. Tetapi ia terus meyakinkan diri bahwa Chaerin bukan orang berpikiran pendek seperti itu. Mungkin ia hanya sedang meluapkan amarah dan mencari waktu untuk sendiri.
—
Ia menyetir mobil, memacu mobilnya secepat yang ia bisa. Ia teringat sesuatu, kemudian dengan sigap ia memasang handsfree kemudian menelpon seseorang. Bunyi sambungan telepon terus bergema di telinganya. Ia tambah frustasi karena belum ada jawaban dari panggilan teleponnya.
“Kyungsoo-ssi, Sunbae,” mimik wajahnya terlihat lebih lega walaupun presentasenya mungkin hanya nol koma. Terdengar suara serak dari sebebrang, itu adalah suara Kyungsoo. Sepertinya ia terbagun akibat panggilan Sehun.
“Chaerin menghilang. Ayahnya menelponku, aku akan mencari di tepat yang mungkin ia kunjungi. Tolong bantu aku mencarinya,” ucap Sehun. Kemudian sambungan itu terputus setelah Kyungsoo mengiyakan.
—
Kyungsoo langsung berangkat setelah ia mencuci mukanya terlebih dahulu. Entah bagaimana ia akan mencari Chaerin. ia benar-benar tak punya ide sekarang ini. Ia memacu motornya dengan cepat, lampu kota terlihat datang dan pergi dari pengheliatannya. Ia juga tidak tahu akan membawa motornya kemana.
Kyungsoo benar-benar tidak tahu jika Sehun dan Chaerin sedekat itu. Sampai-sampai ayah Chaerin mengabari Sehun tentang hal itu. Terlalu banyak pikiran yang melintas di otaknya, sehingga ia seperti orang linglung.
Sehun bahkan tahu tujuannya mencari Chaerin kemana. Sedangkan ia masih berpikir keras untuk itu. rasa apa itu yang bergejolak di dadanya? Rasa penyesalan? Atau rasa kecemburuan? Ia sangat marah pada dirinya sendiri yang tak berguna dalam situasi seperti ini. Semakin ia marah pada dirinya jarum di speedo meter itu terus melonjak naik.
Mungkin ia akan berputar-putar kota dan –tentunya sekitar rumah Chaerin dan sekolah. Mungkin saja gadis itu sedang berjalan-jalan mencari udara segar atau sekedar membeli yoghurt kesukaannya.
—
Sehun terlihat frustasi di dalam mobil. Ia sudah menelpon Bodhi –pengawal club berkepala botak, tetapi Bodhi mengatakan Chaerin tidak datang. Ia juga sudah mengunjungi beberapa pusat olahraga. Tetapi hasilnya nihil. Mereka sudah mengatakan sudah tutup, jadi tidak mungkin ada orang yang masih di dalam. Juga sudah berkeliling di beberapa supermarket di dekat rumah Chaerin. juga belum ada kabar dari Kyungsoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Caramelo
RomanceKwon Chaerin, gadis unik dengan seribu keajaiban harus terlibat masalah yang rumit dengan Ketua OSIS yang dingin. Tetapi sikap mereka yang bagaikan air dan minyak membuat Seulgi, Baekhyun, Chanyeol, dan Chen yang tergabung dalam Caramelo sepakat unt...