H a p p y R e a d i n g
* * *
ANGIN pagi berhembus kencang. Menusuk kulit dengan dingin yang membeku. Lantas, aku semakin memperat sweater tosca yang aku kenakan, lalu kembali berjalan menyusuri koridor sekolah yang masih sepi.
Beberapa meter di depan, kelasku sudah terlihat. Senyum tipis segera terbit. Dalam hati berharap, dia sudah datang.
Kakiku melangkah masuk. Namun hanya kekosongan yang aku dapatkan. Membuat aku bertanya dalam hati, kemana dia?
Aku melihat secarik surat berwarna biru langit teronggok manis di atas mejaku. Lantas keningku berkerut samar, pandanganku menelusuri ruang kelas. Dan tidak ada siapapun di sini, kecuali aku seorang.
Pikiranku pertama kali tertuju pada dia, Zidan Alkavi. Laki-laki yang sudah aku kagumi--atau mungkin lebih tepatnya, aku sukai sejak awal kelas sepuluh.
Aku meraih surat itu. Tertanda jelas di sana.
Untuk Zoyana.
Bibirku melengkung membentuk senyum tipis. Mulai menerka-nerka siapa pengirimnya. Apa mungkin, surat ini dari dia?
* * *
Hallo!
Selamat datang di short story aku yang ke tiga, YEAY! Semoga suka ya❤
Cerita ini masih banyak banget kekurangannya. Jadi, jangan sungkan untuk berkomentar:)) makasih!
Love, Vanillopa
KAMU SEDANG MEMBACA
are you in love with me?
Short StoryKamu, Zidan Alkavi. Laki-laki misterius yang tidak pernah bisa aku baca apa isi hatimu. Kamu terlalu abu-abu. Dan kamu terlalu mahir untuk membuatku terus terombang-ambing dalam ketidakpastian yang menyakitkan. "Bila kamu udara, bagaimana aku bisa...