mengenang

480 73 2
                                    

Sejak hari itu, Suzy mulai berfikir untuk lebih mengerti Yoongi dan berusaha melindunginya dari orang-orang yang akan membuatnya bersedih. Malam ini, Suzy menuliskan satu pesan dan mengirimkannya ke Yoongi.

'Kau pria hebat ! Jangan menyerah menghadapi segalanya. Hadapi itu dengan semangat dan penuh cinta. Aku yakin semua akan berlalu' pesan itu mulai akan Suzy kirim, tapi tiba-tiba jarinya terhenti karena dia merasa canggung akan hal itu. Dia yakini dalam hatinya kalau itu bukanlah sebuah perhatian, melainkan sebuah semangat agar Yoongi tidak berubah menjadi orang lain.

terkirim. Pesan itu mungkin sudah sampai diponsel Yoongi, dan benar saja. Yoongi menerima pesan itu dan membukanya. Entah apa yang dipikirkan namja cool itu tentang Suzy saat membaca pesan darinya.

"Dia mengirimiku pesan seperti ini?" Yoongi seolah tak percaya.

"Aku senang melihatmu mulai dekat denganku. Sejujurnya ini yang aku inginkan darimu" Yoongi tersenyum melihat pesan Suzy.

Yoongi mengambil gambar dirinya dengan yeoja dimasa lalunya. Dia bergumam sembari memainkan sebuah kalung yang seperti berinisial "I" itu lagi seperti biasanya.

"Sebentar lagi, sabarlah sebentar lagi Yoongi. Dia akan tahu segalanya" yoongi membatin.

Yoongi membuka ponselnya mencari galeri dimenunya dan melihat wajah  yeoja kesayangannya dengan posisi berdiri dengan wajah kesal. Yoongi tersenyum geli melihatnya.

"Kau menyebalkan. Kenapa aku seperti itu padamu, padahal aku tahu kau orang yang paling kucintai dan kunantikan selama 3 tahun ini," ujar Yoongi.

                     ******

"Kau, masihkah mengingatku?
Aku merindukanmu,"

Mimpi itu hadir lagi didalam tidur Suzy. Suzy terkejap dan bangun dengan wajah pucat, dia menangis. Suzy tak tahu siapa dia, mencoba mengingatnya adalah hal sulit baginya dan itu membuat kepala Suzy pusing.

Suara panggilan ibunya membuat Suzy terbangun. Kantung matanya sangat terlihat jelas seperti orang habis begadang semalaman.

"Suzy, bangun ! Apa kau tidak takut terlambat?" Sahut ibunya menarik selimut yang menutupi tubuh Suzy.

"Aku sudah bangun, bu. Aku hanya menutup mataku saja" dengan nada malas.

"Ayolah. Ibu sudah menyiapkan sarapan untukmu. Kami tunggu dibawah" ibunya keluar dari kamar Suzy.

"Hmm," singkat Suzy.

Suzy bergegas membersihkan badannya dan segera menyapa ayah dan ibunya diruang makan. Seperti biasanya, sarapan mereka hanya seadanya dan terkadang sisa makanan kemarin yang dihangatkan.

"Makanlah. Kau akan sakit kalau tidak sarapan" mengambil sedikit nasi untuk Suzy.

"Kau mau ini?" Ibu Suzy menawarinya lauk pauk.

Suzy mengangguk. Entah kenapa pagi ini Suzy merasa tidak enak badan, kepalanya terasa berat dan pusing. Apa mungkin karena semalam aku tidak tidur? Entahlah.

"Ada apa denganmu? Kau tidak berselera makan?" Tanya ayah Suzy.

"Bukan begitu. Aku akan memakannya" Suzy segera memakan sarapannya.

"Tapi lihat wajahmu pucat. Apa kau sakit?" Ayahnya lagi yang mulai khawatir melihat keadaan anaknya.

"Benarkah? Apa kita perlu kedokter?" Timpal ibunya yang mengamati wajah Suzy.

"Tidak usah khawatir. Aku baik-baik saja, aku hanya kurang tidur semalam," jawab Suzy melerai.

"Kalau memang kau sakit, kau tak perlu sekolah" ujar ayahnya.

Oppa with Me [SUZY x SUGA] (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang