ayo semangat

428 64 1
                                    

Angin menerbangkan tirai jendela kamar Suzy yang tertiup angin dari luar karena jendelanya belum dia tutup. Suzy yang sedang merebahkan tubuhnya dikasur segera beranjak dan menutup jendela rapat. Suara ketukan pintu dari luar kamar Suzy terdengar nyaring.

Tokk,,,tokk,,,
"Suzy, boleh aku masuk?" Kepala Jhope sedikit mendongak kedalam kamar Suzy.

"Masuk saja" singkat Suzy.

Jhope masuk ke kamar Suzy dan melihat Suzy yang sedang duduk ditepi ranjang. Jhope menarik kursi kedekat Suzy. Mereka sedikit berbincang mengenai satu sama lainnya.

"Kau sekarang sudah besar ya" ujar Jhope.

"Dulu aku masih sangat kecil ya, bahkan kau sering melawak untuk menghiburku saat aku sedih" Suzy tersenyum mengingat masa kecilnya bersama Jhope.

"Jika kau menangis hanya es krim atau lawakanku yang membuatmu tersenyum kembali. Aku masih ingat, dulu kau kabur dari rumah karena bibi tidak membelikanmu es krim kesukaanmu" timpal Jhope.

"Kau juga sering menangis saat aku tidak tersenyum karena lawakanmu yang garing itu" Suzy mengangkat dan menyilangkan kedua kakinya ke atas kasur. Jhope terlihat malu saat Suzy berkata begitu.

"Tapi lihat dirimu sekarang. Kau bukan Suzy yang manja lagi, yang bisanya hanya merengek. Kau bahkan sekarang sudah tahu apa itu cinta" tutur Jhope.

Pipi Suzy memerah malu. "Kau pun sama saja. Oh ya, bagaimana hubunganmu dengan Tyuzu?"

"Aku tidak ada apa-apa dengannya. Kami hanya teman dekat" Jhope terlihat malu.

"Jangan bohong. Kau pasti menyukainya kan?" Suzy semakin menggoda Jhope dengan pertanyaan-pertanyaan yang dia lontarkan.

"Tapi kau jangan bilang padanya ya, kau janji kan?" Kata Jhope.

Suzy mendekat sedikit pada Jhope. "Aku janji" Suzy berbicara membisik pelan.

"Aku malu" Jhope tersenyum cengengesan.

"Ckckck! Kau menyebalkan sekali" Suzy memukul pelan Jhope.

"Sakit Suzy. Aku baru mengenalnya beberapa hari, dan aku merasa senang dengannya. Dia sangat lucu dan menggemaskan" Jhope tersenyum sendiri.

"Kau katakan saja perasaanmu padanya. Dia anak yang baik dan aku yakin dia akan menerimamu. Dia juga pasti menyukaimu" Suzy memberi saran.

"Aku tidak tahu. Akan aku pikirkan nanti" jawab Jhope malu-malu.

                          *****

Yoongi alias Suga kini tak perlu menatap bintang setiap malam dan melihat sebuah fotonya bersama sosok perempuan dimasa lalunya yang tak lain adalah Suzy. Karena, semua sudah seperti dulu. Suzy sudah tahu siapa Yoongi sebenarnya. Suga menaruh foto lama itu terbuka diatas meja bahkan sekarang dia memberi bingkai difoto itu dan dia pajang dimeja belajarnya.

"Aku bahagia sekarang. Kau ada didekatku dan dihatiku. Kau mengawasiku dan tahu siapa aku" gumam Suga/Yoongi.

"Aku tidak perlu lagi bersembunyi dibalik keangkuhanku dan menjadi orang lain lagi. Aku cukup menjadi diriku sendiri sekarang" tambah Yoongi.

Hari ini Yoongi pergi menjemput Suzy dirumahnya. Tampil cantik dan berpakaian rapi, membuat Yoongi tak bisa menutup matanya. Hanya ingin melihat wajah Suzy saja.

"Ayo pergi!" Sahut Suzy.

"Ayo. Kenapa kau sangat cantik hari ini?" Ujar Yoongi.

"Tidak bolehkah aku tampil cantik untukmu?" Suzy menoleh kedepan karena dia sudah diatas motor Yoongi.

Yoongi tersenyum simpul. "Begini saja setiap hari" Yoongi memakai helmnya dan segera melaju pergi ke sekolah.

Jam pelajaran sudah dimulai. Semua murid hari ini sangat berbeda, mereka cenderung semangat mengikuti aktivitas belajar. Jam pelajaran berganti menjadi pelajaran olahraga. Suzy dan teman-temannya bermain basket dilapangan.

"Aku tidak pandai bermain basket" gumam Suzy.

"Ayo semangat. Nanti aku ajarkan caranya" ujar Taehyung.

"Benarkah? Baiklah kalau begitu ajarkan aku caranya" Suzy beranjak bangun dari duduknya.

Suga mengampiri Taehyung dan mencercanya karena dia mendekati Suzy. "Hei apa yang kau lakukan?"

"Aku ingin mengajarinya bermain basket" jawab Taehyung.

"Tidak perlu, aku saja. Kau kan tahu dia kekasihku" Yoongi merebut bola basket ditangan Taehyung.

"Jangan begitu padanya. Kenapa Sugaku sangat menyebalkan" Suzy bergerutu.

"Aku pandai bermain basket. Kau kan tahu aku kapten tim basket sekolah ini. Jadi aku bisa mengajarimu" kata Suga dengan sedikit cepat.

"Terserah kau saja" Suzy pasrah.

"Apa kau cemburu padaku hah? Tenang saja, aku tidak akan mengambil Suzy darimu. Aku juga punya kekasih" mendengar kalimat Taehyung, Suzy tak percaya dan bertanya.

"Yang benar ? Siapa dia, kenapa tidak cerita padaku? Pokoknya aku mau tahu dia" Suzy mengajukan beberapa pertanyaan.

"Namanya Han, dia wanita pilihan ibuku" Taehyung menjawab dengan nada pelan.

"Dia baik kan padamu? Aku ingin Taehyung ku mendapat yeoja yang baik untukmu" imbuh Suzy.

Suga menarik Suzy ke lapangan dan bermain basket. Saat itu hati Taehyung sangat rapuh melihat kebersamaan Suzy bersama Suga. Dia sadar bahwa cinta bukanlah soal status, melainkan sebuah perasaan dua orang yang tulus saling mencintai.

Disisi lain, Namjoon bermain basket dengan Tyuzu. Sama halnya dengan Yoongi, Jhope seperti terbakar api cemburu melihat Tyuzu dekat dengannya. Segera saja Jhope mendekati Tyuzu dan mengalihkan pandangan Tyuzu hanya padanya.

"Tyuzu, kau mau bermain denganku?" Jhope membawa satu bola.

"Tentu saja oppa" Tyuzu berlari mendekati Jhope.

"Kau kan sedang bermain denganku" timpal Namjoon yang sekarang sendirian.

"Mainlah dengan Hee chan. Lihat dia sendirian" Jhope meledek Namjoon.

Namjoon menoleh ke arah Hee Chan yang sedang bermain basket. "Aishh dasar kunyuk" gerutu Namjoon.

Jhope dan Tyuzu tertawa melihat Namjoon yang sedang kesal pada mereka berdua. Namjoon tidak pernah berpikiran untuk merebut Tyuzu dari Jhope, karena Tyuzu bukanlah type nya. Dan hatinya masih tertutup saat dia tahu Joy sudah tiada. Dan sampai sekarang, belum ada yang bisa membuka hati Namjoon untuk di isi kembali.






Diusahain 2-3 chapter lagi FF nya tamat. Huwaa sedih nih bakal meninggalkan cerita Yoongi/Suga di ff ini 😢😧😭

Oppa with Me [SUZY x SUGA] (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang