Maaf jika cerita yang aku buat tidak sesuai dengan EYD, gaje dan bahasanya tidak masuk akal karena aku bingung mau nulis gimana dan aku bukan penulis yang profesional atau author yang hebat, aku cuman penulis yang suka menulis dan membaca cerita apa yang aku pikirkan atau yang aku sukai. Terima kasih sudah mau membaca ceritaku atau hasil karya ku ini walau cerita ataupun karyaku jauh dari kata sempurna.
Aku berusaha menyelesaikan satu per satu cerita atau karyaku... yah walaupun lama updatenya semoga kalian mau menunggu kelanjutan cerita ini dengan sabar karena aku pasti berbenturan dengan jadwal kerjaku tapi aku usahain agar update secepat mungkin agar kalian tidak bosan menunggu.. doakan yah... selain karena pekerjaan karena juga masalah internet... kadang aku memakai wifi kantor untuk mengetik ini... atau meluangkan waktu sebentar melanjutkan cerita ini yah walaupun mencuri-curi kesempatan saat sedang kerja... aku mengedit cerita kadang lewat komputer maupun hp dengan kuota internet kalo dihp pasti lama harap maklum... banyak bicara author *maaf kalo kepanjangan curhatnya*//gpp author curcol sebentar
Kelanjutan Cerita Sebelumnya...
Setelah melihat Sasuke pergi dari situ, maka Kiba dan Gaara menghampiri Naruto yang mematung dengan muka merahnya dan siswa-siswi yang melihat kejadian tadi pun mulai melanjutkan aktivitas yang tertunda yaitu menuju ke kantin ataupun ke perpustakaan.
"Naruto, apa kau baik-baik saja?" Tanya Gaara.
"............................" hening karena tak ada jawaban dari Naruto.
Naruto masih dengan posisi dimana dia diselamatkan oleh Sasuke tadi sambil berguman tak jelas.
Karena kesal Naruto yang tak menggubris pertanyaan dari Gaara dan malah asyik berguman tak jelas maka Kiba pun memukul kepala Naruto.
"Hei Naruto, apa kau tak mendengar perkataan dari Gaara. Apa kau baik-baik saja?"
Naruto yang kepalanya dipukul oleh Kiba, memegang kepalanya karena merasa kesakitan dan dia pun memarahi Kiba yang seenaknya memukul kepalanya.
'Ishh... Apa Kiba tidak tahu kalau kepalanya dipukul maka dia jadi tambah bodoh gimana?' batin Naruto
'Kenapa aku malah berkata seperti itu berarti aku mengakui kalau aku bodoh... Ishh... Menyebalkan ettabayou' batin Naruto lagi.
Kiba yang melihat Naruto masih tetap diam sambil berguman tak jelas dan menghiraukan mereka mencoba memukul kepala Naruto sekali lagi.
Tapi sebelum itu terjadi Naruto yang asyik berguman sendiri sendari tadi pun sadar dan kemudian refleks menghindar dari pukulan Kiba yang akan memukul kepalanya.
"Ish... Kibaaa... Kenapa kamu mau memukul kepalaku lagi... Apa salahku?" Tanya Naruto.
"Narutooo... Salahmu adalah mengabaikan kita berdua dan malah melamun sendiri.. Apa kau tidak tahu kalau kau tadi itu melakukan hal yang memalukan!" Kibapun memarahi Naruto.
"Ish... Apa yang memalukan Kiba... Kau tahu kan aku hampir saja jatuh jika tidak di tolong oleh pangeranku yang paling tampan disekolahan ini... Kyaaaa.... \(>////////<)/" jawab Naruto dengan muka memerah sambil membayangkan wajah sang pangeran tercinta, Uchiha Sasuke.
Yah walaupun dia menyebalkan ettabayou tapi dia yang paling tampan di sekolahan ini.
Kiba dan Gaara pun hanya bisa menepuk dahi mereka karena kelakuan sahabat mereka, Naruto.
Daripada mendengarkan ocehan yang gak bermutu dari sahabat mereka, Kiba dan Gaara pun meninggalkannya menuju kantin karena mereka sudah merasa lapar.
Naruto yang melihat para sahabatnya meninggalkan dia sendirian pun menyusul mereka dengan muka kesalnya.
"Ish... Kiba.... Gaara... Tunggu, kenapa kalian meninggalkanku dan tidak menungguku.. Aku kan lapar.. Mau makan dikantin" Oceh Naruto kepada para sahabatnya.
Tbc
Maaf, kalo pendek dan gak update2 kemarin, baru bisa update hari ini. Semoga kalian masih setia membaca ceritaku ini dan bersabar menunggu update selanjutnya.Mohon vote dan commentnya
Thanks 😚😘😍