11

1.3K 312 39
                                    

Happy reading and don't forget to leave a voment 💟

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading and don't forget to leave a voment 💟

--

Alkohol.

Mendengar kata itu sudah pasti membuat siapapun akan menghindarinya di beberapa momen yang tidak pas.

Tapi itu lah yang sedang terjadi pada dua insan manusia yang hingga saat ini masih berbelit membagi kehangatan dalam selimut tebal pagi ini.

Ya, semalam mereka berdua entah bagaimana telah melalui malam yang panas. Berkat minuman kaleng yang diminum Yoona dan Sehun ternyata memiliki kandungan alkohol di dalamnya.

Meskipun kadar alkohol didalam minuman itu tidak terlalu tinggi. Tapi tetap saja mereka sedikit mabuk dan bisa dibilang keduanya saling merasa membutuhkan maka terjadilah hal diluar dugaan.

**

Matahari menyinari kamar yang berantakan oleh beberapa potong pakaian dilantai.

Jendela besar dikamar itu sudah terbuka lebar oleh salah satu yang bangun lebih awal.

Sehun lah yang bangun pertama. Dia langsung memakai kembali pakaiannya dengan perasaan campur aduk ditambah kepalanya yang berdenyut.

Terlepas dari itu, Sehun senang menjadi pria pertama karena jelas sekali bahwa semalam Yoona mengalami pendarahan.
Kini ia tengah mengingat kejadian itu yang mana membuatnya tersenyum sendiri.

Dia dan Yoona melakukannya dengan begitu semangat mungkin sekitar dua atau tiga ronde. Mungkin itulah alasan kenapa sampai pukul 11 siang dirinya baru terbangun.

Kini faktanya adalah Yoona belum terbangun. Semalam ia menjadi wanita yang lebih agresif membuatnya pasti masih kelelahan.

"Nghh."

Mendengar lenguhan panjang dari wanita itu membuat Sehun beranjak dari sofa untuk kemudian duduk di sisi terdekat wanita itu.

"Kenapa kau cantik sekali?"

Sehun bertanya pada Yoona yang masih memejamkan matanya. Pria itu tersenyum lalu menata rambut Yoona yang berantakan.

"Mungkin kau akan marah padaku setelah bangun tapi aku tidak masalah. Toh semuanya sudah terjadi dan kau orang yang juga menikmatinya."

Sehun terkekeh sendiri membayangkan pergulatan mereka sepanjang malam yang sangat panas.

"Aku tidak pandai memasak. Tunggulah sebentar sampai aku kembali membawakan makanan."

Diusapnya pipi Yoona yang mulus berwarna kemerah mudaan itu.

Sehun menaikan sedikit selimut Yoona lalu beranjak dari sana untuk benar-benar membelikan makanan karena ia yakin wanita itu pasti akan kelaparan saat bangun nanti.

My Beautiful Journalist (Yoona-Sehun) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang