15

1.2K 279 32
                                    

Happy reading and don't forget to leave a voment 💟

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading and don't forget to leave a voment 💟

--

Kini Yoona merasa semakin menyesal hanya bisa membiarkan Sehun meninggalkan rumahnya.

Matanya tergantikan oleh pemandangan cantik yang mulai sedikit berantakan karena angin dihalaman luar cukup untuk merusaknya.

Sebuah kejutan yang tak terduga. Sepertinya Sehun menyiapkan ini semua saat dirinya tak berada disana.

Lampu warna warni yang sangat indah itu menempel didinding halaman memperindah suasana makan malam yang terdapat lilin diatas mejanya.

Yoona terduduk disalah satu kursinya. Matanya berkaca-kaca.

"Ya tuhan...bagaimana bisa aku menyia-nyiakan orang yang sudah menyiapkan semua ini?"

Tangannya terangkat untuk menutup wajahnya. Dalam sekejap Yoona sudah terisak. Bahunya naik turun tak beraturan. Suara tangisannya perlahan membesar seiring sunyi nya malam itu.

Namun tangisannya berhenti saat mendengar suara nyaring dari dapurnya.

Yoona mencari asal suara itu yang ternyata bersumber pada oven nya. Saat membukanya Yoona terkejut melihat dua piring daging steak telah dipanaskan.

Wanita itu berlari kecil kekamarnya untuk mencari ponsel yang akan ia gunakan untuk menghubungi Sehun. Sungguh Yoona sudah tidak tahan lagi karena perginya Sehun membuat dirinya merasa terluka.

Namun saat tiba dikamarnya bukan ponsel yang menjadi sasaran Yoona lagi melainkan sebuah sebuket bunga lily yang tergeletak diatas ranjang tidurnya.

Yoona mengangkat kepalanya keatas. Matanya lagi-lagi memanas. Sehun terlalu manis dan Yoona merasa buruk telah menggagalkan seluruh niatan Sehun untuknya malam ini.

Merasa tidak kuat lagi. Yoona menjatuhkan dirinya dilantai dengan tubuh yang bersandar pada ranjangnya. Sambil memeluk lututnya Yoona hanya bisa menangis tanpa tahu harus berbuat apa.

**

Nancy meraba alas empuk yang menjadi tempatnya menyalurkan kantuk.

Wanita itu menemukan kacamata tebalnya lalu memakainya. Dia hampir lupa kalau ini bukan rumahnya melainkan rumah Yoona.

"Oh astaga pasti aku ketiduran disini."

Nancy buru-buru merapihkan ranjang itu.

Dia keluar setelah menyadari bahwa jam ditangannya menunjukan pukul 7 pagi yang artinya ia harus segera pulang jika tidak ingin terlambat kekantor.

Karena tergesa-gesa, Nancy hampir tidak menyadari bahwa ada Yoona sedang duduk menikmati sarapannya.

"Kau mau kemana?"

My Beautiful Journalist (Yoona-Sehun) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang