*-*
Shinhye menghabiskan segelas susu putih hangatnya saat ia keluar kamar dengan penampilan seadanya. Nyonya park yang sedang merapikan beberapa piring hanya heran melihat anak gadisnya itu sedang terburu Buru, tidak seperti biasanya."Semalem kau pulang jam berapa? Sampai kau telat bangun seperti ini.. "Oceh nyonya park dan shinhye hanya nyengir kuda sebelum akhirnya bersuara saat hendak mengecup pipi sang ibu.
"Mian eomma.. Aku janji tidak akan pulang telat.. Aku pergi.. "Setelah mengecup pipi nyonya park, shinhye segera mengambil sepatu ket's nya dan memakainya cepat.
Langkah shinhye terhenti saat nyonya park bersuara kembali.
"Eomma akan ke kampung halmoni.. Kemarin imomu menelfon eomma.. Imo bilang kalau halmoni sedang tidak sehat.. Eomma akan disana beberapa hari.. Kau jaga rumah baik baik.. "Perintah sang ibu membuat shinhye menatap sang ibu yang kini sedang merapikan kulkasnya yang sudah penuh makanan.
"Apa halmoni baik baik saja?? "Shinhye masih dalam posisi yang sama.
"Imo bilang halmoni baik baik saja.. Mungkin hanya kelelahan karena cuaca dan tubuhnya yang sudah tua.. Eomma akan pergi siang ini.. Jika kau takut sendirian ajaklah chaerim menginap disini.. Jangan bawa pacarmu.. "Nyonya park sungguh menekankan kata terakhirnya.
"Ishh.. Eomma ini.. Araseo.. Aku berangkat... "Shinhye akhirnya menghilang dari balik pintu rumahnya dan berlalu menuju tempat kerjanya.
*-*
Yonghwa sudah berada di atas treadmill nya pagi ini. Wajahnya dan seluruh tubuhnya sudah penuh keringat, seperti kebiasannya jika di hari minggu yonghwa akan menggunakan waktu sarapannya di ruang gym. Terlebih lagi ada wanita ribet itu yang membuatnya makin enggan untuk sarapan bersama sang kakek.Yerin membuka pintu ruang gym dan duduk di kursi yang menghadap halaman depan, wajah yerin sudah di tekuk dan tangannya sudah ia lipat di atas perutnya. Sadar yerin sedang kesal akhirnya yonghwa menghentikan waktu treadmillnya dan kini beralih ke yerin yang masih memandang lurus ke depan.
"Weee?? Kenapa pagi pagi wajahmu sudah tidak enak dilihat.. "Yonghwa mengambil handuk untuk membersihkan keringat yang ada di wajahnya dan kini sudah duduk samping yerin.
"Oppa harus membawa pacar oppa ke rumah.. Sepertinya wanita itu sedang meminta haraboeji untuk mempersiapkan pertunangan.. Bukankah itu gila?? "Yerin memandang wajah yonghwa yang kebingungan.
"Maksudmu apa yerin~aa?? Siapa yang ingin bertunangan dengan wanita itu.. Oppa sudah menolaknya kemarin.. "Yonghwa menjawab santai sambil menyesap kopi panas nya.
"Penolakan oppa tuh tidak mempan buatnya.. Oppa harus segera bertindak.. Aku tidak ingin memiliki kakak ipar seperti dia.. Membayangkannya saja sudah membuat bulu kudukku berdiri.. "Yerin berkespresi lucu membuat yonghwa tertawa kecil.
"Araseo... Kau tenang saja.. "Yonghwa sudah menghabiskan sarapannya dan bergegas pergi meninggalkan yerin yang masih kesal akan seohyun.
*-*
Seungyeon sudah memesan menu makan siangnya di restorant yang sudah di reserve oleh kang minhyuk. Matanya beberapa kali berkeliling mencari sosok lelaki yang ditunggunya. Dengan celana bahan abu abu gelapnya dan atasan kaos hitamnya minhyuk benar benar terlihat sangat tampan.Seungyeon tersenyum ketika minhyuk kini sudah duduk dihadapannya menunggu pesanan seungyeon datang. Tak menyangka wajah seimut minhyuk adalah seorang playboy yang mungkin lebih cocok untuk wajah wajah seperti jonghyun namun seungyeon berfikir bahwa menilai seseorang itu bukan dari penampilannya saja.
"Kau sudah pesan makanan?? "Minhyuk meletakan kunci mobilnya dan kacamata hitamnya di atas meja.
"Kupikir kau bersamanya?? "Seru seungyeon nampak sedikit kecewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
my endless love
FanfictionKisah 4 pemuda yang bersahabat hingga 7 tahun lamanya, dengan latar belakang serta karakter yang berbeda. Memiliki kisahnya masing-masing dalam hal Cinta. Bagaimanakah yonghwa, jonghyun, jungshin, serta minhyuk menemukan cintanya? Author: Annyeon...