chap 11

1.1K 160 7
                                    

*-*
Jungshin melepaskan tangan jieun dari perutnya dan membalikan tubuhnya menghadap jieun yang kini menatap kedua mata jungshin. Tangan mungil jieun kini sudah di genggamnya erat erat oleh jungshin dan senyum manis jungshin terlihat sebelum akhirnya jungshin mengatakan sesuatu.

"Kau tidak perlu takut akan kehilanganku.. Aku pun tidak bisa jika tidak dekat denganmu.. Kumohon kau tetaplah menjadi jieun seperti yang ku kenal... "Jungshin kembali menarik nafas panjangnya sebelum jungshin mengakui perasaannya.

"Sebenernya aku.... "Saat itu jungshin sedang bersiap mengungkapkan perasaannya namun suara minhyuk tiba tiba mengalihkan pandangan jieun.

"Kalian sedang apa? "Seru minhyuk saat sudah berada di ruang tengah sambil bersandar pada dinding dan melipat kedua tangannya di atas perutnya.

"oppa.. Aku hanya bilang ke jungshin untuk tidak lupa denganku jika dia kelak punya kekasih.. Aku lega karena dia sudah berjanji padaku.. "Jieun melepaskan genggaman jungshin dan melangkah menghampiri minhyuk.

"Ops.. Sepertinya kedatanganku mengganggu.. Maaf.. Baiklah aku pergi.. "Minhyuk sadar mungkin dibalik punggung itu wajah jungshin sudah memerah karena marah padanya.

"Tidak.. Oppa kau mau kemana?? "Jieun mencoba memanggil minhyuk yang sudah melangkah keluar dari rumah jungshin.

"Biarkan saja dia pergi.. Ayo makan.. Aku lapar.. "Jungshin benar benar tak memperdulikan minhyuk dan menarik jieun ke ruang makannya.

*-*
Yonghwa sedang mendengarkan beberapa laporan mengenai produk baru yang akan diluncurkan perusahaannya. Perusahaan yonghwa adalah perusahaan yang memproduksi macam macam yang berhubungan dengan kecantikan, baik itu make up dalam bentuk padat maupun cair. Sesekali yonghwa fokus kepada map yang ia baca hingga 1 jam berlalu, akhirnya meeting itu selesai dengan hasil laporan yang memuaskan.

Yonghwa melangkahkan kakinya menuju ruangannya dan diekori sekertaris nam yang sibuk membawa beberapa map yang harus ia pelajari lebih lanjut.

"Sekertaris nam.. Aku ingin untuk mengiklankan produk ini di alam terbuka.. Tolong atur jadwal untuk lokasi syutingnya di villa keluargaku dan modelnya yang cocok untuk produk baru ini.. Aku ingin sedikit komersil kali ini.. "Perintah yonghwa yang membuat sekertaris nam mengangguk.

"Baiklah presdir.. "Seru sekertaris nam.

Yonghwa membuka pintu kantornya dan terkejut saat melihat minhyuk sudah tiduran di sofa panjang yonghwa.

"Minhyuk.. Sedang apa kau disini??"yonghwa membuka jasnya dan duduk di sofa single sambil menatap minhyuk yang masih memejamkan matanya.

"Kepalamu dan perutmu baik2 saja??"yonghwa masih memandang wajah minhyuk.

"Tidak.. Dan akhirnya aku beralasan sakit dengan pacarku yang akan pulang ke Jepang.. Aku sudah pusing karena mabukku dan kini aku pusing karena ocehannya... Sungguh menyebalkan hari ini.. "Curhat minhyuk yang kini sudah duduk sambil memijit ujung batang hidupnya tanda ia masih sedikit pening.

"Kau ingin minum sesuatu? "Yonghwa sudah berjalan menuju kulkas kecil yang berada di pojok ruangan.

"Terimakasih hyung.. "Minhyuk sudah menerima satu kaleng soft drink di tangannya dan segera minhyuk menenggaknya.

"Aku semakin penasaran dengan wanita yang sudah membuatmu seperti ini.. "Ledek yonghwa yang ikutan menenggak soft drink di tangannya.

"Aha..aku pun tidak bisa mempercayai ini hyung.. Tapi sepertinya aku ingin membuktikan padanya kalau aku bisa menaklukannya..berani sekali dia menantangku dengan cara menolakku mentah mentah..."minhyuk sudah menghabiskan minumannya dan memandang yonghwa dengan tersenyum sinis membuat yonghwa membalas senyuman sinis itu dengan kekehan kecil.

my endless loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang