chap 6

1.2K 151 3
                                    

*-*
Yonghwa sudah mulai bisa mengembalikan moodnya yang sempat kacau akibat perbuatan shinhye. Wajahnya kini sudah bisa tersenyum kembali, dia sudah meneguk abis minuman yang ada di meja makan malamnya hari itu bersama teman-temannya.

Yonghwa sadar betapa bersyukurnya ia bisa mengenal minhyuk, jungshin, jonghyun bahkan jieun. Kini hari-harinya sudah tak kesepian seperti 7 tahun silam. Yonghwa tumbuh besar hanya dengan sang kakek yang sibuk, meskipun sang kakek selalu memanjakannya dengan segala fasilitas dan kenyaman, justru tak membuat yonghwa merasa bahagia, semua itu justru membuat yonghwa hanya bersahabat dengan hartanya saja dan tumbuh menjadi anak yang anti sosial.

Yonghwa pernah memiliki sahabat pada saat yonghwa masih sekolah menengah pertama, mereka tampak akrab dan selalu bersama hingga akhirnya yonghwa mengetahui bahwa sahabatnya itu hanya memanfaatkan apa yang yonghwa punya. Sahabatnya itu menipunya dan membuat yonghwa sadar bahwa tidak ada yang tulus padanya, hingga akhirnya yonghwa memutuskan untuk tidak memiliki teman. Semasa muda yonghwa hanya ia jalani sendirian hingga akhirnya takdir mempertemukan yonghwa dengan ketiga sahabatnya.

Flashback

Sore itu cafe di daerah gangnam sedang sangat ramai. Seorang lelaki hanya duduk sendiri dan sibuk dengan laptop di mejanya. Konsentrasinya hilang saat tiga orang lelaki memasuki cafe tersebut sembari bercanda hingga begitu berisik. Mereka duduk tepat di depan yonghwa yang masih memperhatikan tiga orang yang kini sedang memesan makanan.

"Kau pilihlah.. Aku akan traktir kalian... "Seru jonghyun sambil tersenyum bangga.

"Kau yakin hyung?? Cafe ini mahal sekali makanannya.. Kau yakin uang jajanmu cukup? "Jungshin masih mengedarkan pandangan matanya pada harga menu cafe itu.

"Tenang saja.. ayahku sudah memberikanku kartu credit dengan limit besar, karena aku berhasil masuk seleksi timnas" Ucap jonghyun bangga. Tanpa ragu minhyuk sudah memesan makanan paling mahal yang ada di cafe itu dan di ikuti jungshin serta jonghyun.

"Aku tidak akan mensia-siakan kesempatan ini jungshin.. "Seru minhyuk tersenyum licik.

Jungshin dan jonghyun hanya tertawa kecil.

"Tenang saja ayahku sudah bilang kalau aku bebas menggunakannya.. "Jawab jonghyun sombong.

Yonghwa sesekali tertawa kecil melihat kesombongan jonghyun dan kembali berkutat dengan laptop di depannya.

Tapi fokusnya kembali pecah saat tiga orang di depannya itu kembali membuat gaduh dengan bercandaan mereka dan yonghwa pun kembali memperhatikannya.

"Mereka itu sungguh mengganggu.. "Batin yonghwa kesal .

Entah kenapa kekesalan yonghwa berubah menjadi iri ketika melihat keakraban mereka. Tiba-tiba bayangan sahabat masa lalunya itu teringat kembali. Mimik wajah yonghwa berubah muram dan meyakinkan dirinya bahwa didunia ini tidak ada yang tulus dengannya.

Minhyuk asik bercerita tentang perempuan yang saat ini sedang ia pacari, minhyuk bercerita sambil sesekali mengunyah daging steak di depannya.

"Kau tau hyung..berkencan dengan seorang Noona itu memacu ardenalin..."minhyuk begitu serius bercerita.

"Bahkan dia sungguh agresif hyung membuat aku susah untuk mengendalikan diriku sendiri.. "Lanjut minhyuk sedikit berbisik.

"Jangan macam-macam kau minhyuk.. Ingat kau ini baru mau 17 tahun.. "Omel jungshin tak membuat minhyuk peduli.

"Aku bahkan sudah tau rasanya berciuman ala pria dewasa hyung.."minhyuk terus bercerita membuat jungshin dan jonghyun menelan salivanya membayangkan cerita minhyuk. Meskipun jonghyun lebih tua dibanding dua sahabatnya itu tapi jonghyun sendiri belum pernah merasakan apa yang minhyuk ceritakan saat ini.

my endless loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang