chap 12

1.1K 165 9
                                    

*-*
Yonghwa, shinhye, yerin dan sekertaris nam sudah berkumpul di meja makan. Sesekali yonghwa dan sekertaris nam sibuk membicarakan konsep untuk besok syuting iklan produk baru perusahaan Gold corp.

Shinhye dan yerin hanya diam sambil menyantap makan malamnya dengan tenang, mata Indah shinhye sesekali menatap wajah serius yonghwa jika membicarakan pekerjaan. Karismatik, batin shinhye yang akhirnya seulas senyum terlihat dari wajah cantik shinhye. Namun senyum itu menghilang ketika yerin menatap shinhye dengan wajah herannya.

"Kau tersenyum eonni?? Ada apa? "Yerin menatap shinhye yang kini wajahnya berubah merah saat suara yerin membuat yonghwa dan sekertaris nam menatap shinhye.

"Ah tidak.. Aku hanya sedang menikmati makan malamku.. Ayam ini sungguh enak.. "Jawab shinhye sekenanya.
Yerin tak banyak bertanya dan melanjutkan makan malamnya.

"Kalian perlu baju ganti? "Kini yonghwa membuka suaranya untuk menanyakan dua gadis cantik di depannya.

"Tidak perlu oppa, kita hanya semalam disini..kau kerja saja setelah itu istarahat karena wajahmu masih terlihat pucat.. "Seru yerin yang kini sudah menyelesaikan makannya.

"Baiklah nona jung... Kau cerewet sekali seperti ahjuma choi.. "Ledek yonghwa mengingat salah satu ahjuma di rumahnya yang bawel jika tuannya sedang sakit.

"Aku seperti ini karena mengkhawatirkanmu oppa.. Menyebalkan sekali oppa ini.. "Yerin melipat tangannya di atas perut dan mulut tipisnya di majukan hingga beberapa centi membuat yonghwa tertawa kecil.

"Iya aku tahu.. terimakasij.. Kau istirahatlah di kamar atas.. Kalian bisa tidur disana malam ini.. "Seru yonghwa yang juga sudah menghabiskan makan malamnya.

"Baiklah, aku sudah sangat lelah.. Aku akan ke kamar duluan.."yerin akhirnya berdiri dan melangkahkan kakinya menuju lantai dua di villa itu.

"Tunggu yerin aku ikut.. "Shinhye meletakan sendok dan menghabiskan air mineralnya, ia pun segera bergegas mengikuti yerin.

"Yaakk.. Park shin hye kau belum menghabiskan makananmu.. "Teriak yonghwa saat ia melihat piring shinhye masih tersisa setengah nasi dan lauknya, namun teriakan yonghwa hanya angin bagi shinhye.

Sebenernya shinhye belum kenyang, namun entah mengapa dia akan merasa canggung jika berhadapan dengan yonghwa saja. Yaa meskipun sekertaris nam ada disana, namun tetap saja akan merasa canggung buat shinhye.

Yerin sudah merebahkan tubuhnya di kasur empuk sambil memainkan ponselnya, shinhye yang sudah ikut membaringkan tubuhnya di samping yerin hanya bisa diam memandang langit langit kamar besar itu.

"Kau tidak tidur eonni? "Kini yerin sudah meletakan ponselnya di nakas samping tempat tidurnya dan tubuhnya kini menghadap shinhye.

"Aku belum mengantuk yerin~aa.. Kau sendiri?? Kau pasti lelah karena sudah menyetir sampai 5 jam.. "Shinhye juga menghadapkan tubuhnya ke yerin. Yerin hanya tersenyum dan mengangguk.

"Tidurlah.. "Shinhye menarik selimut lebih tinggi hingga menutupi pundak yerin.

"Eonni.. Aku sangat menyukai eonni.. Aku sungguh ingin selalu bersama eonni.. Baik baiklah bersama oppa ku eonni.. "Seru yerin meski kedua matanya sudah tertutup. Shinhye hanya tersenyum kecil dan berfikir, mungkin yerin tidak sadar dengan apa yang baru saja ia ucapkan.

Shinhye beberapa kali mencoba tertidur tapi entah mengapa ia ingin melihat wajah yonghwa terlebih dahulu sebelum dia tidur. Tapi keinginannya segera ia tepis dan kembali mencoba tidur, lagi lagi gagal. Shinhye melihat jam di ponselnya sudah jam 10 malam, seharusnya dia sudah mengantuk. Tiba tiba perut shinhye merasa lapar kembali, shinhye sadar jika makan malamnya tadi belum sepenuhnya masuk ke dalam perutnya.

my endless loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang