chap 24

1K 139 15
                                    

*-*
Yonghwa melepaskan pelukannya dan memandang wajah shinhye, dahi yonghwa mengkerut merasa ada yang berbeda dengan ekspresi shinhye saat ini. Kedua matanya sembab dan sayu seperti orang kelelahan yang kurang tidur.

Yonghwa menyentuh kedua pipi shinhye namun shinhye enggan untuk menatap kedua mata yonghwa yang kini sedang kebingungan dengan sikap wanitanya itu. Tak ada senyum di wajahnya kini.

"Kau baik baik saja?"tanya yonghwa yang belum juga di tatap shinhye. Shinhye bingung dengan perasaannya saat ini, ia ingin sekali memeluk lelaki di depannya ini dan menangis di bahunya namun hatinya harus merasakan sakit yang amat jika mengingat perkataan seohyun yang ia sendiri pun masih ragu kebenarannya.

"Aku baik baik saja"hanya itu yang terucap dari mulut tipisnya. Yonghwa kembali memeluk tubuh mungil itu tanpa balasan dari shinhye, sesekali ia menciumi aroma rambut shinhye dan menempelkan pipinya di kepala shinhye. Sedangkan shinhye hanya diam menerima begitu saja perlakuan yonghwa padanya malam ini.

"Kau sungguh membuatku khawatir malam ini.. Aku mencarimu ke cafe dan menanyakanmu ke yerin.. Kau tidak ada di mana mana.. Kemana saja kau seharian ini?  Bahkan kau tak mengabariku? Apa terjadi sesuatu padamu? "Yonghwa masih memeluk tubuh kecil itu enggan untuk melepasnya.

"Aku lelah.. Kau pulanglah.. "Shinhye benar benar tak tahu harus bagaimana menghadapi lelaki yang ada di depannya kini.

Yonghwa melepaskan kembali pelukannya, lagi lagi ia menatap wajah shinhye yang enggan untuk menatapnya. Yonghwa sadar ada yang aneh dengan shinhye hari ini. Wajahnya terlihat menggambarkan kesedihan.

"Ada apa denganmu hari ini? Kau marah padaku? Kenapa kau tidak mau menatapku?"yonghwa mencoba bertanya dengan menodong beberapa pertanyaan yang membuat shinhye akhirnya menatapnya.

"Kau habis nangis? "Yonghwa menyadari kedua mata yang telah membuatnya jatuh hati itu sedikit berbeda.

"Aniyeo.. Aku hanya kecapean saja.. Kau pulanglah.. "Shinhye kembali menundukan wajahnya.

"Besok aku akan ke Jepang.. Aku tidak tahu akan berapa hari disana.. Kau jangan membuat hatiku sedih dengan memperlihatkan wajahmu yang seperti ini.. "Yonghwa memasang wajah kecewa karena sambutan shinhye tak sehangat biasanya.

Shinhye kembali menatap yonghwa dan kini ia tersenyum, meski berat untuk shinhye namun ia benar benar tak tahu harus menghadapinya bagaimana.

"Jika kau punya masalah ceritalah padaku.. "Yonghwa mengerti senyuman itu tak seperti biasanya.

"Hanya ada beberapa masalah di kampus, kau tidak perlu khawatir.. Saat ini aku benar benar lelah.. Mian.."shinhye mencoba sekuat tenaganya menyembunyikan maslahnya.

"Baiklah.. Aku pergi.. "Yonghwa menyerah untuk berbicara dengan shinhye yang menurutnya aneh hari ini.

Yonghwa mengambil tangan mungil shinhye, menggenggamnya dan melangkahkan kakinya sampai depan pagarnya.

"Aku akan merindukanmu.. Aku berjanji tak akan lama di Jepang.. "Seru yonghwa sambil memeluk kembali tubuh itu ketika mereka sudah sampai depan rumah shinhye.

Shinhye hanya diam tak bergerak bahkan hanya sekedar membalas pelukan yonghwapun tidak. Yonghwa hedak ingin menciumnya tapi shinhye menghindar darinya dan itu membuat dahi yonghwa mengkerut. Ada apa dengan shinhye hari ini?? Jelas sekali ia marah padanya.

Yonghwa menarik nafasnya panjang, memijit Batang hidungnya dengan posisi yang masih tegak di hadapan shinhye.

"Kau marah padaku bukan? "Akhirnya yonghwa benar benar tak kuasa menahan amarahnya, ia sangat kesal karena jika memang shinhye marah padanya kenapa ia tak memberitahukan kesalahannya.

my endless loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang