Mentari masih bersembunyi di balik awan. Nampak dua orang berjubah melewati jalanan sepi di pinggiran Desa Miklial. Mereka tidak lain adalah Erik dan Diki.
Alasan Diki ke Distrik seberang saat ini adalah karena pesan yang dikirim melalui
burung gagak kemarin. Menurut Adnan, arti dari wasiat itu ialah hari Rabu dua pintu langit, hari Kamis memilikinya, buka gerbangnya hari itu juga, lanjutkan.... Dua kata terakhir, 'surra' dan 'eize' tidak dapat dipahaminya. Namun Diki yakin jika surra di situ bermaksud Kuil Surra. Dengan inilah dia mengambil kesimpulan.Pertama-tama, dia melihat bahasa yang digunakan di surat itu, bahasa Salce. Siapa yang berpotensi mengirimkan memo dalam bahasa asing tersebut? Sudah pasti orang dari Morgenzon, dan kemungkinan besar master The Cold karena dia pernah diajak berkomunikasi dengan orang tua itu dengan bahasa Salce.
Pesan itu pasti berisi tentang apa yang harus dilakukannya selanjutnya, sebuah instruksi untuk dirinya, anggota party kecil itu. Ini merupakan dugaannya, tetapi dia sangat yakin akan hal ini.
Hari Rabu dua pintu langit berarti hari Rabu jam dua siang, yaitu sekarang. Tidak ada kata kerja dalam kalimat tersebut, kemungkinan ini mengisyaratkan hal yang sudah biasa dilakukan di hari tersebut. Penafsiran tersebut merupakan yang paling tepat daripada kemungkinan-kemungkinan lainnya yang dapat Diki pertimbangkan.
Kata 'hari Kamis memilikinya' tidak dapat dimengerti. Tetapi lanjutannya, buka gerbangnya hari itu juga, merupakan petunjuk untuk memecahkan pesan itu. Maknanya adalah hari Kamis, Morgenzon sudah mendapatkan kristal Hinarum biru, sehingga tinggal membuka gerbang, atau mungkin juga hari itu mereka sudah membuka gerbangnya. Kata surra tentu saja Kuil Surra, meskipun ia tidak tahu arti eize, tetapi kesimpulannya jelas. Intinya adalah, Hari Rabu jam dua siang berkumpul seperti biasanya, kita akan memulai pergerakan merebut kristal Hinarum, dan hari Kamis kita sudah sampai di Nakano Barat, Prefektur Ayamur, untuk membuka gerbang di Kuil Surra-Kurang lebih seperti itu.
Ternyata bukan hanya Diki yang mendapatkan surat. Erik yang kini tengah berjalan beriringan dengannya, juga mendapatkannya kemarin. Dari bahasa yang ditulis, lelaki itu langsung tahu bahwa The Cold lah yang menulisnya. Dia dapat menerjemahkan isi pesan itu berkat kamus dan bantuan adiknya.
Sayang, dia tidak terlalu pintar menyimpulkan maksud pesan itu. Pada keesokan harinya, tepatnya jam dua belas siang, dia pergi ke kota kecil Cheondan, Han, hanya untuk mendatangi gedung berlantai enam yang di lantai satunya terdapat dua pintu masuk berdampingan. Erik memasukinya tanpa ragu, tidak menghiraukan tatapan orang yang memperhatikan orang aneh berjubah itu.
Setelah mondar-mandir di dalam gedung perekonomian itu selama kurang lebih satu jam, dia akhirnya keluar dengan kesal. Sebenarnya, selain bertanya macam-macam pada orang-orang di situ, dia juga ditanyai bahkan dicurigai para pekerja di sana. Beberapa kali dia hampir diusir. Tentu saja itu merupakan hal yang menyebalkan.
Kebetulan saat sudah jauh dari gedung itu dan sedang mencari kuda untuk pulang ke Aman, dia bertemu dengan orang yang berpakaian seperti dirinya yang tidak lain adalah Diki. Diki hanya terkekeh mendengar penjelasan Erik, lalu menuntunnya ke jalan yang benar.
"Tapi, keputusanmu untuk keluar dari Nevela sangatlah bijak, Diki."
"Kita sudah sampai di markas. Ayo masuk!" seru Diki tanpa menimpali perkataan Erik.
Kedua lelaki itu berjalan memasuki sebuah candi berpintu batu yang dihiasi gerbang di depannya. Namun itu hanya bagian luarnya, bagian dalamnya tetap seperti perpustakaan. Segera setelah masuk ke dalam, mereka menuju ke lantai empat.
Di lantai ke empat, mereka mendapati The Cold, Arika dan Mira sudah menunggu di tempat duduknya masing-masing. Sedangkan Samuel belum terlihat. Apakah dia cedera sangat parah?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dimensi 27 #1 END
FantasyDiki Milfana, Seorang swordsman sekaligus magician muda lulusan Akademi terkenal di kotanya, baru saja bergabung ke serikat militer Nevela. Di serikat itulah ia dan saudara sepupunya, Karina Milfana, mendapatkan misi khusus pertama mereka. Dalam per...