0.5

19.3K 2.4K 208
                                    

wonwoo side;;

disini, gue jeon wonwoo, berusaha buat ngelupain sejenak masalah di hidup gue.

masa bodo dengan usia gue yang masih bocah. gue sama hoshi lagi duduk dikursi bar, gue terus - terusan neguk gelas kecil berisi wine. sementara itu, disamping gue, ada hoshi yang sibuk merhatiin gue.

"minum sepuas lo, gue bakal antar lo pulang." gue hanya ngangguk sebagai jawaban dari ucapan hoshi.

"hai, nama lo siapa?" gue mendongak waktu dengar pertanyaan seseorang yang gue sendiri gak yakin tertuju buat siapa.

gue noleh ke kanan kiri, "lo ngomong sama gue?"

"iya, sama lo." jawabnya.

"gue jeon wonwoo." gue jawab seadanya pertanyaan yang ternyata dari seorang bartender disini, berjenis kelamin cowo.

gue gak perlu nanya lagi, siapa nama dia.

karena, gue bisa liat melalui name-tag dia.


























































wen junhui.

"lo keliatannya lagi ada masalah serius, ya?" dia terus nyerocos, bisa gue rasain hawa - hawa gak enak dari hoshi. entah, mungkin ngerasa terabaikan.

gue berdehem kecil sebagai jawaban.

"mau gue kenalin ke seseorang yang maybe, bisa sedikit ngilangin penat lo?" gue mendongak, lagi, kali ini dengan tatapan serius.

"maksud lo?"

dia tersenyum kecil, "namanya, mami."

➳➳➳

"won, lo seriusan setuju sama ide gila dari orang yang baru lo kenal?" hoshi berbisik pelan kearah gue.

gue ngangkat bahu acuh, "toh, gue juga gak peduli sekalipun ini ide gila."

"lo keanya mabuk beneran, deh." cowo mata celengan itu megang dahi gue, memastikan suhu tubuh gue.

kita berdua terus jalan ngikutin jun didepan kita. hingga akhirnya jun ngeberhentiin jalannya tepat didepan sebuah pintu warna cokelat dengan ukiran rumit. jemarinya ngetuk beberapa kali pintu itu.

author side;;

"ah, jadi siapa nama kamu?" seorang wanita nyaris paruh baya itu menyilangkan kedua kakinya. bibir berwarna merah akibat lipstick itu menghisap sepuntung rokok dengan dalam.

sebelum setelahnya menekankannya ke asbak, lantas menatap pria di hadapannya. "jeon wonwoo," jawab yang ditanya.

"usia?" dirinya bertanya lagi.

"enam belas tahun," tanpa sadar wonwoo menggigit permukaan bibir bawahnya akibat gerogi. bahkan kedua jemarinya tengah meremat kuat ujung pakaian yang ia kenakan.

hoshi yang lagi - lagi berada disampingnya, hanya diam mengamati dengan inci, satu persatu benda yang tersusun diruangan serba berwarna cokelat ini.

"mami, tolong berikan wonwoo sebuah pekerjaan." jun yang berada disudut ruangan membuka suara.

wanita yang dipanggil mami tadi tersenyum lebar, "pekerjaan macam apa yang mau kamu lakukan?"

"apa aja, terpenting, jangan menjual diri." wonwoo menarik nafas perlahan.

"kamu bisa dance, kan?"

wonwoo mengangguk dengan agak ragu, "aku sempet belajar dance selama kurang lebih dua tahun."

"oke, kalo gitu, kamu diterima. dan bisa langsung masuk keruangan kamu yang nanti bakal jun anter. disana juga kamu punya beberapa temen," wanita tersebut meletakkan sesuatu diatas meja.

menatap wonwoo, "ini uang sebagai ucapan selamat karena udah bergabung disini."

kini wonwoo, hoshi dan jun kembali ke branda. sesaat sehabis jun mengantar wonwoo ke ruangannya, untuk sekedar melihat - lihat.

wonwoo bersama dengan hoshi memilih duduk disofa merah sudut ruang. sedangkan jun kembali bergelut pada pekerjaannya.

"hosh, gue ke toilet dulu, ya. kebelet pipis," hoshi tertawa renyah mendengar penuturan sahabatnya.

pria berwajah emo itu melangkah menyusuri lorong menuju toilet.

kedua maniknya menyipit, langkahnya terhenti, kala mendengar sebuah suara yang ia yakini berasal dari depan sana.

karena dirinya bukanlah sosok yang mampu mengendalikan hasrat keingintahuan, jadilah ia tetap melangkah. mencoba mengetahui suara apa itu.

tak pelak, matanya membulat—




































































—apa yang dilakukan seorang kim mingyu didalam bar seperti ini?

terlebih,

pada wanita yang tengah ia lumat.

to be continued

kembali ke chapter pendek wkwk, vommentnya ya. btw dabel apdet!

bad boy | meanie✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang