1.7

13.2K 1.6K 151
                                    


sider mulas 🌞

++

"maksud lo apa?" seungkwan hampir aja menjerit waktu terlalu terkejut dengan pemberitahuan mendadak dari wonwoo.

yang ditanya terkekeh, "beneran, kwan. tapi bisa jadi kabar buruk juga buat gue."

"iya ya, lo jadi bakal tetep ketemu sama si sialan mingyu." jawab seungkwan, nada cemasnya kentara lebih mendominasi dari pada nada sedih.

entah ini menjadi kabar baik atau kabar buruk buat temen-temen wonwoo. karena, wonwoo gajadi pindah sekolah. biasa, bibinya gak mengizinkan dia buat pindah.

katanya, baru masuk sma, gaada angin gaada hujan, mau pindah.

kabar baik, karena mereka bakal tetap bareng.

kabar buruk, karena wonwoo yang bakal ketemu mingyu lagi.

"kasih tau hoshi jangan?"

"nanti aja, biar surprise."

++

saat ini, dihari senin ini, wonwoo ada jadwal buat jaga uks. dia jalan kesana kemari buat menata kapas, betadine dan yang lainnya di lemari kaca.

"wonwoo," pergerakannya berhenti.

wonwoo senyum, "oh ternyata kamu, non."

"seneng akhirnya lo balik lagi kesini," kata vernon.

wonwoo cuma ngangguk sembari ketawa kecil. kemudian tatapannya beralih ke tangan vernon, "eh bule! lo kenapa?"

"jatoh pas lagi ngeshoot bola. makanya gue kesini," vernon duduk diatas matras uks.

segera aja kan wonwoo nyediain alat ini itu. "sini gue obatin."

vernon nurut-nurut aja. walaupun sesekali ngeluh kesakitan karena wonwoo yang dengan teganya neken luka dia pake kapas.

"won, lo tau gak?"

"gak," kata wonwoo.

vernon masang muka datar, "gue serius."

"iya kenapa, cot?" wonwoo kesal guise.

"lo kenal kakak kelas kita kan? anak kelas dua belas. yang masuk sekolahnya kecepetan," jelas vernon.

wonwoo bingung, keliatan mikir. "disini kakel yang masuk sekolah kecepetan keanya banyak deh, non."

"kapten basket this school, won." vernon terus ngasih clue yang sama sekali gabisa dicerna baik-baik otak wonwoo.

"gatau," final wonwoo.

"xie tholol, kak hyunbin masa gakenal sih?!" vernon sedikit teriak, abisnya dia frustasi.

wonwoo masukin lagi alat-alat buat ngobatin luka vernon tadi ke lemari awal. terus dia duduk dikursi warna biru, "kayaknya kenal. cuma pernah denger namanya sih, cuma kalo orangnya gue gatau."

"tinggi, mukanya berandalan, putih, ganteng anjir! mantan atlet anggar." seketika itu juga wonwoo mikir.

iya,

dia mikir, vernon ini masih menempati posisi seme, kan?

vernon yang seolah ngerti sama pola pikir wonwoo langsung goyang-goyangin telapak tangan dia didepan dada. "no no no, ini gak seperti apa yang lo pikirin. gue masih mau nyodok seungkwan, kali."

"oh kirain. hahaha," wonwoo ketawa kecil.

cowo bermuka bule itu bangkit dari matras, terus ngambil sepatu dia diatas rak. dia pake, abis itu natap wonwoo. "gue rasa dia serius sama lo."

"hah?"

++

wonwoo sekarang lagi jalan sendirian, dia lagi menuju loker cowo. mau ngambil beberapa buku dia yang sengaja dia taro disana.

waktu udah selesai sama urusannya, wonwoo nutup lagi loker dia. sedetik berikutnya, dia hampir aja teriak kaget karena ngedapetin seseorang disamping dia lagi senyum ganteng banget.

"halo," sapanya.

wonwoo senyum kaku, "h—hai?"

"santai aja kali, aku gak gigit kok." cowo bertubuh menjulang itu sedikit ketawa, ngeliat ekspresi tegang dari wonwoo.

wonwoo jadi ikut terkekeh kecil, "eung, kenapa nih kak?"

"kenapa apanya?" tanya cowo itu.

iya, itu hyunbin.

sebenernya, wonwoo gatau itu hyunbin. karena dia gak sengaja ngelirik name tag cowo itu, jadi deh dia tau. "itu, kakak kenapa nyamperin gue dadakan gini?"

"emangnya nyamperin kamu harus minta surat izin presiden dulu biar resmi? haha," hyunbin lagi-lagi terkekeh.

dan wonwoo baru sadar satu hal mengenai hyunbin.

kalo ...

... kakak kelasnya itu manis.

wonwoo natap hyunbin lama, bak drama korea, mereka malah jadi tatapan. "e—eh, maaf kak! gue harus pulang sekarang. udah gelap juga."

"mau aku antar, gak?" tawar hyunbin.

"gausah kak, makasih banyak. gue bisa balik sendiri kok," wonwoo nolak halus. ya dia masih canggung banget lah, bor.

yakali baru kenal langsung balik bareng, "udah gausah canggung gitu. kamu bukan lagi berhadapan sama raja dinasti kuno, kok."

tutur bahasanya lembut, bicaranya halus, tatapannya teduh, dan dia pake aku-kamu ke wonwoo. oh, jangan lupain netranya yang seolah bikin wonwoo ngerasa dilindungi. "hehe, bisa aja kak."

"bisa dong, ayuk ah." akhirnya karena gaenak juga nolak dua kali, wonwoo mau aja. bahkan tangannya sekarang udah diseret sama hyunbin.

mungkin kata yang tepat itu—di genggam?

wonwoo diem-diem senyum. ah, untung aja sekolah ini udah sepi. wajar, ini udah dua jam setelah sekolah bubar.

tanpa keduanya sadar, sedari tadi seseorang natap keduanya dengan tatapan sulit diartikan.

setelah wonwoo sama hyunbin keluar dari gedung sekolah, orang itu nendang asal loker yang entah punya siapa. "sialan!"

tbc

hai, mo ngasih tau, kenapa gue masukin cast baru disini? karena menurut gue ini ff garing. jadi gue coba masukin kwon hyunbin, YANG BARU AJA DEBUT SEBAGAI ANGGOTA JBJ. YEAYYYY ADAKAH YG SUKA? (˘̩╭╮˘̩)

and well, thanks ya berkat kalian ff gjls ini masuk 33 in random!

serius. ini story makin lama makin gajelas ya:")

bad boy | meanie✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang