Hari ini suasana bus seramai biasa, dan sebersik biasa karena ada Gio disampingku, kami berdiri diantara orang-orang yang juga berjuang untuk hidup mereka dengan cara bermacam-macam. Tak butuh waktu lama, kami sampai di halte yang biasa kami turuni, kami berjalan santai dan kami dapati Fira tengah menunggu. Kami berjalan berdampingan bersama dengan rangkulan Fira di tengah-tengah kami, dan percanda bersama. Rasanya keluh kesah, beban sekolah, beban di rumah selalu hilang karena kebersamaan kami yang lekat.
"Long time no see Gege..." Fira merangkul Gio.
"Lo kangen ya sama gue?" Ledek Gio.
"Some how si...kaya kadang kalo gue butuh sahabat buat nyontek PR pak Mul...abis si Hana pelit gila." Jawab Fira, Gio menjambak rambut Fira yang dikuncir. "Sakit!!!" Semprotnya. Aku hanya tertawa melihat tingkah mereka yang selalu heboh bila bertemu. Sepanjang jalan menuju kelas dipenuhi dengan guyonan dan tawa dari kami, aku bahagia...yah selama aku memiliki sahabat seperti mereka aku rasa aku bisa sekuat karang, aku bisa sekuat baja...karena mereka sumber vitamin ku...pagi ini ku lalui dengan indah dan selalu sindah biasanya.
Kami berpisah di lorong pertama, yah karena Gio memang berbeda kelas dengan kami. Aku saling bergandengan dengan Fira namun Elang mencegat kami di ambang pintu, senyumnya tak biasa, dia menatapku sedikit nakal.
"Haiii Hanaaa!!! Good morning!" Sapanya, aku hanya nyengir canggung.
"Dih Hana doang, gue engga gitu?" Dumal Fira, Elang hanya memeletkan lidah pada Fira.
"Apaan si lo...!" Jawabku melewati Elang dan menarik Fira agar bisa segera masuk.
"Nha tar pulang bareng lagi ya!!! Hari ini gue bawa mobil!" Serunya. Anak-anak seketika menatap ke arahku, Fira menatapku serius dengan tatapan sejuta tanya, sementara Elang tertawa puas melihat aku yang kebingungan.
"Lo kemaren pulang bareng Elang???" Bisik Fira. "Hoal...daebakkkk!!!" Yah keluar deh ekspresi kaget ala-ala korea, sudah jadi rahasia umum kalo Fira emang korea lovers banget. "Lo naek mobil kece Elang yang glowing itu? Ko lo gak cerita sama gue? Lo jalan-jalan dulu ya? Kemana??? Ihhhh Hana gue bete ko lo gitu..." ku bekam seketika mulut Fira dan melempar senyum pada teman-teman yang mulai berbisik-bisik...yah anak-anak remajakan keponya kebangetan, apalagi para cewek...yakin banget deh abis ini mereka stalking sosmednya aku.
"Stttt...tar gue ceritain...itu gak kaya yang lo fikirin..." bisikku, tak lama kelas tiba-tiba hening karena ada pak Mul yang tiba-tiba muncul padahal tidak ada pelajaran matematika hari ini.
"Elang...Anres...kalian harus beresin bersihin toilet..ada 3 toilet lagi!" Serunya. Anres menatap sangar Elang yang masih berdiri disekitar ambang pintu. Aku tertawa puas.
"Makan tuh..." bisikku sambil menatap mata Elang, Elang melengos begitu saja dan berlalu mengikuti langkah pak Mul, begitupun dengan Anres yang mau tidak mau menurut meski dia juga mendumal dan terus menunjuk-nunjuk kearah Elang.
Aku duduk di kursiku namun Fira menyeredku sampai aku terduduk di kursi Elang.
"Gue gak mau tau lo harus ceritain semuanya...seeeee...muaaaanyaaaaa!!!" Rengek Fira. "Gue tuh selalu curiga sama kalian berdua, belakangan kalian deket banget...kalian gak backstreet kan?" Fira kembali menatapku dengan tatapan mendesak.
"Ihhh apaan si lo...mana ada waktu gue buat mikirin begituan...apalagi sama si Elang." Jawabku. Fira menyimak dengan serius. "Gini, kemaren gue disuruh jagain Elang sama Anres sama pak Mul...sebentar aja si...cuman pas gue jagain mereka malah ribut, akhirnya gue jadi basah..." tambahku.
"Dimana cerita lo dianterin baliknya?" Potongnya.
"Ya dengerin dulu kan ceritanya panjang..." tambahku, namun belum saja aku cerita tiba-tiba Ali mendekati Kharisa yang tengah asik mendengarkan musik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa Sekolah (Broken Home)
Подростковая литератураmenceritakan hiruk pikuk dunia sekolah, dunia remaja, konflik ringan remaja, dalam menghadapi impiannya, dalam menghadapi cinta pertamanya, dalam menghadapi kegagalan.