2

71 11 0
                                    

Setelah lift terbuka Jinan keluar dan menyusuri lorong yang isinya hanya studio para produser musik dan mencari pintu bernamakan Teddy.
Jinan mengetuk pintu yang bertuliskan nama Teddy tersebut hingga si empunya keluar dari studionya.

"Anyeonghaseyo, Kim Jinan imnida." Ucap Jinan memperknalkan diri lalu membungkuk.

"Eh?" Ucap Teddy terkejut velum selesai dengan keterkejutannya dering telfon Teddy berbunyi.

"Yeoboseyo hyung?"

"..."

"Ne, dia di depanku." Ucap Teddy lalu menatap Jinan.

"..."

"Tapi hyung, kau tau artismu itu sulit." Ucap Teddy.

"..."

"Arraseo." Ucapnya lalu memasukkan telfon genggamnya ke dalam sakunya lagi setlah sambungannya terputus.

"Jinan-ah ayo masuk." Ajak Teddy dan diikuti oleh Jina.

Studio Teddy sangat besar dengan meja panjang berisikan alat-alat rekaman.

"Aku Teddy. Panggil aku oppa karena aku lebih tua darimu dan karena sekarang kita satu tim" Ucap Teddy memperkanalkan dirinya

"Ne." Ucap Jinan lalu tersenyun pada Teddy.

"Jadi kau sebelumnya pernah menjadi produser musik disebuah agensi?" Tanya Teddy setelah membaca semua berkas Jinan yang dikirimkan oleh Sangjamnim lewat email.

Jinan mengangguk "Hm, bukan agensi besar." Ucap Jinan.

"Apa kau pernah membuat lagu?" Tanya Teddy lagi.

"Pernah hanya satu atau dua, di tempatku bekerja produser musik hanya dipakai untuk membuat instrumen atau memperbaiki kesalah di lagu artis tersebut." Ucap Jinan.

"Bukan kah itu mudah? Kenapa berhenti?" Tanya Teddy.

"Mudah, tapi aku tidak suka. Aku ingin menciptakan sesuatu yang dapat di nyanyikan bukan hanya mengoreksi sesuatu." Ucap Jinan.

"Jadi kau sudah sering mengoreksi sesuatu?" Tanya Teddy lau berjalan menuju mejanya mengambil sebuah tumpukan kertas yang sudah di staples.

"Begitulah." Ucap Jinan.

Teddy kembali ke arah Jinan lalu memberikan kertas tersebut ke Jinan.

"Kau tidak akan langsung membuat lagu disini, lakukan hal yang sangat kau kuasai salama ini dulu, sampai aku merasa puas dengan hasil kerjamu." Ucap Teddy.

"Kenapa banyak orang yang harus puas dengan hasil kerjku?" Tanya Jinan sambil menerima kertas yang di berikan Teddy.

"Karena nantinya semua karyamu akan dinikmati oleh banyak orang." Ucap Teddy.

Jinan mengangguk lalu meneliti setiap bait lirik yang berada di kertas tersebut.

"Apa masalahnya?" Tanya Jinan tanpamengalihkan pengelihatannya.

"Sangjamnim tidak menyukainya,merasa sesuatu ada yang kurang dalam lagu tersebut tapi dia sendiri tidak tahu apa yang kurang disana. Ini adalah salah satu lagu yang hingga sekarang belum selesai." Ucap Teddy.

"Aku fikir setiap bait di lagu ini sudah sangat sempurna tapi jika kita tidak mendengarkannya terlebih dahulu aku tidak bisa menilai." Ucap Jinan mengalihkan pandangannya ke Teddy.

Teddy tersenyum dan dengan tiba-tiba pintu studio Teddy terbuka.

"Hyung!!! Tolong aku." Teriak orang pertama yang masuk kedalam studio tersebut.

Fool- K.J.YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang