Seorang gadis tengah berjalan masuk kedalam sebuah agensi besar di negara tersebut.
Gadis itu tersenyum menyapa orang orang yang memang harus datang lebih pagi di banding yang lainnya.
"Jinan-ah? Kau sudah datang? Bukankah produser datang sekitar jam delapan? Sangjamnim tidak memberitahumu?" Tanya office boy yang memang pernah bertemu dengan Jinan sebelumnya.
"Anniyo, sangjamnim sudah memberitahuku. Aku hanya harus menyelesaikan pekerjaanku yang masih tertunda. Aku pergi dulu, ne?" Ucap Jinan.
"Ah, ne. Mau kuantarkan kopi?" Tanya OB tersebut.
"Jinja? Kalau boleh aku minta americano." Ucap Jinan.
"Ne, akan aku antar ke studio mu." Ucap OB tersebut.
"Ne, gumawo. Aku naik dulu." Ucap Jinan lalu pergi meninggalkan OB tersebut.
Jinan menekan tombol lift untuk naik keatas. Saat lift terbuka Jinan langsung masuk kedalam dan memencet tombol dengan angka 3.
Setelah keluar dari lift, Jinan berpapasan dengan beberapa produser disana. Mereka saling menyapa satu sama lain.
Jinan masuk kedalam studionya- studio Teddy yang sekarang harus di bagi dua dengannya.
Jinan menaruh tasnya di sofa lalu berjalan menuju meja yang telah memiliki namanya. Jinan menaruh semua kertas yang berada di tangannya ke atas meja, lalu mengambil sebagian tumpukan kertas lainnya yang berada di meja Teddy.
Jinan mengoreksi semua kertas tersebut dengan teliti menghabiskan waktu satu jam. OB yang tadi menawarinya kopi tidak datang ke studionya. Mungkin ia lupa pikir Jinan.
"Astaga aku benar-benar lelah." Ucap Jinan.
Cklek
Tiba-tiba bunyi pintu yang terbuka.
"Hyung? Kau sudah datang?" Tanya seseorang di belakang Jinan
Jinan menoleh mendapati orang yang membentaknya kemarin berdiri di depan pintu.
"Ah, Jiyong-ssi. Teddy oppa belum datang. Masuk saja jika ingin menunggunya." Ucap Jinan.
Tidak ada tanggapan dari Jiyong namun laki-laki itu berjalan masuk kedalam studio dan duduk di sofa yang ada disana.
Jinan yang merasa tidak mendapat feedback dan sekaligus merasa canggung berniat untuk keluar mencari kopi.
"Jiyong-ssi, aku ingin membil kopi di kafe depan. Kau ingin kopi juga?" Tanya Jinan.
Jiyong tidak menanggapi gadis itu lagi.
"Arraseo, aku akan turun ke bawah. Tolong jaga studio hingga teddy oppa datang ne?" Ucap Jinan lagi.
Jinan yang merasa kembali tidak mendapat feedback dari Jiyong, membungkukkan badannya dan keluar dari studio itu.
Setelah gadis itu keluar Jiyong masih duduk dengan tenang di sofa tersebut hingga 5 menit kemudian.
Jiyong mengedarkan pandangannya sekeliling studio Teddy tidak banyak yang berubah hanya ada beberapa nama di beberapa barang yang ada disana.
Mata Jiyong tertuju pada setumpukan kertas di atas meja Jinan. Dia penasaran apa gadis itu hanya beruntung kemarin atau memang benar-benar berbakat.
Jiyong beridiri berjalan menuju meja Jinan lalu menduduki kursi yang masih terasa hangat. Berapa lama gadis itu duduk disini, pikir Jiyong.
Jiyong membaca satu persatu kertas tersebut, tidak sampai setengah tumpukan namun dapat membuat Jiyong benar-benar terkesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fool- K.J.Y
ФанфикKetika kau mendapatkan kembali energi kehidupanmu bahkan saat itu kau sudah mendapatkan kepercayaannya tapi semua itu hancur hanya karena satu kalimat yang kau keluarkan pantaskah itu di katakan bodoh. Ketika kalian telah mendapatkan yang kalian but...