9

40 9 0
                                    

Jinan menggeliat setelah mendengar alarm handphonenya yang selalu berbunyi setiap pagi.

Jinan merasakan sebuah lengan melingkar di sekitar perutnya, sehingga Jinan mencoba membuka matanya lalu menoleh ke belakangnya.

Jinan tentu saja terkejut saat melihat siapa di belakangnya bahkan dia hampir jatuh dari tempatnya berada, beruntung orang itu dengan cepat menahan pinggang Jinan.

"Mwoya, hati-hati." Ucap orang yang membuat Jinan terkejut.

"Ji-jiyong-ssi le-lepaskan aku." Ucap Jinan sedikit terbata lalu duduk di tempatnya tadi tertidur.

"Ck, ini masih jam 06.00 kita baru saja tidur Jin. Tidur lah kembali, kau juga butuh istirahat." Ucap Jiyong lalu kembali menarik Jinan kedalam pelukannya.

"Aku bisa istirahat di studio ku. Jadi lepaskan aku." Ucap Jinan.

"Ssstt,, tidur lah. Biarkan aku tidur sebentar lagi aku harus pergi ke bandara nanti sekitar jam tujuh" ucap Jinan.

"Kau bisa tidur tanpa harus memelukku kan? Kau juga bisa tidur kembali setelah melepaskanku." Ucap Jinan.

"Anniyo, biarkan aku tidur disampingmu untuk satu jam ke depan. Aku ingin melepaskan rinduku padanya." Ucap Jiyong.

"Padanya?" Tanya Jinan.

"Ayolah Jin. Bantu aku, kau sudah mendengar semuanya kan semalam. Kali ini saja bantu aku. Aku benar-benar tidak pernah bisa tidur nyenyak setelah kehilangan dia. Dan menemukanmu itu menyenangkan ." Ucap Jiyong.

Jinan tampak berfikir, mebantu orang adalah hal yang baik tapi apa ini termasuk membantu? Tanya jinan pada dirinya sendiri.

Lagipula siapa yang tidak senang jika dibutuhkan oleh Kwon Jiyong yang notabennya adalah leader Bigbang dan produser terkenal tapi apa dia harus menuruti permintaan Jiyong kali ini?

"Arraseo, aku akan menemanimu Jiyong-ssi hingga jam enam dan jangan menyentuhku." ucap Jinan.

"Boleh aku pinjam tanganmu?aku berjanji hanya meminjamnya untuk di genggam dan tidak akan menyentuh bagian lain dari tubuhmu, hanya tanganmu." ucap Jiyong.

Jinan yang sudah sangat malas berdebat dengan laki-laki itu menyodorkan tangannya yabg tentu saja langsung di sambut dengan cepat oleh Jiyong.

Jinan menyamankan dirinya diatas sofa itu setelah mendengar dengkuran dari laki-laki disebelahnya itu.

💖💖💖💖

Gadis itu menggeliat dalam tidurnya karena tidurnya yang terganggu oleh dering telfonnya. Gadis itu perlahan membuka matanya dan menyesuaikan cahaya yang masuk ke benda bulat nan indah tersebut.

Gadis itu memerhatikan sekitar dan menyadari bahwa ia masih berada di tempat yang sama, lalu gadis itu menggerakkan bola matanya menuju jam dinding yang berada di sampingnya.

Jinan terkejut melihat jarum itu menunjukkan angka sembilan membuatnya langsung mengguncang pria di sampingnya yang masih mengegnggam tangan gadis tersebut.

"Jiyong-ssi." panggil Jinan sambil mengguncang Jiyong.

"Jiyong-ssi, bangunlah kau terlambat." ucap Jinan masih terus mengguncang tubuh Jiyong.

Jinan masih terus berusaha untuk membangunkan Jiyong namun tidak ada dari caranya yang berhasil. Sehingga dengan kesal Jinan langsung melepaskan tangannya dari genggaman Jiyong membuat laki-laki itu terbangun dengan terkejut.

Fool- K.J.YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang